Bantul (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan cakupan wilayah pedukuhan yang mengalami kekeringan karena dampak musim kemarau 2018 makin bertambah dibandingkan pada beberapa pekan lalu.

"Kalau kecamatan yang dilaporkan kekeringan masih sama, cuma area cakupan desanya yang bertambah, misalnya di Desa Srimartani kemarin hanya dua atau tiga dusun sekarang tambah satu dusun," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Minggu.

Menurut dia, musim kemarau panjang pada 2018 ini memang berdampak pada kekeringan di sebagian wilayah pada beberapa kecamatan di dataran tinggi atau perbukitan, seperti wilayah Pundong, Pajangan, Imogiri dan Piyungan.

Ia mengatakan, laporan kekeringan atau masyarakat kesulitan air bersih karena kemarau awalnya hanya di beberapa dusun pada desa tertentu, namun makin lama meluas cakupannya, meski begitu sudah direspon dengan pemasokan air bersih.

"Kalau lokasi masih sama, cuma wilayah dusunnya yang bertambah dan desanya masih sama. Dan kemarin di wilayah Dusun Geger, Desa Seloharjo Pundong sudah mulai mengajukan permohonan air, dan itu sudah kita respon," katanya.

Dwi mengatakan, kekeringan karena dampak kemarau 2018 ini diprediksi bisa meluas, sebab informasi yang pihaknya terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, pada November 2018 masih belum turun hujan.

"Untuk prediksi dari BMKG sendiri pada November 2018 diperkirakan masih belum ada tanda-tanda turun hujan, bahkan BMKG merilis informasi bahwa seminggu kedepan ada hari-hari tanpa hujan, ini berarti akan berdampak," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, pihaknya berharap masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan musim kemarau ini, terlebih terkait dengan masalah kekurangan air bersih karena persediaan air bersih untuk membantu wilayah kekeringan masih tersedia.

"Yang jelas dari Pemkab Bantul melalui BPBD siap untuk melayani permintaan masyarakat kapanpun itu. Saya lupa jumlahnya (berapa tangki) yang sudah didistribusikan, tetapi yang jelas anggaran kita masih untuk memasok air," kata dwi.

Editor berita: Alex

Pewarta: Hery Sidik

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018