Bogor (Antaranews Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan pembangunan 'fly over' atau jalan layang di perlintasan sebidang rel kereta api Jl RE Martadinata tidak akan menebang pohon secara asal-asalan tetapi harus lewat teknik 'bowling'.
    
"Ini jadi catatan saya kepada kontraktor dan juga PUPR agar kejadian penebangan pohon di proyek BORR tidak terulang lagi," kata Bima di Balai Kota Bogor, Kamis.
    
Bima mengatakan, sebelum proyek pembangunan dikerjakan dirinya menitipkan tiga pesan, yakni pertama sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak pembangunan.
     
Kedua, koordinasi dengan jajaran kepolisian, untuk memastikan jalur alternatif selama proyek pembangunan berjalan tersedia, sehingga masyarakat tidak terkendala.
    
"Yang ketiga soal pohon ini, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungannya Hidup, agar pohon-pohon yang ada di sepanjang jalan RE Martadinata tidak ditebang asal-asalan.
    
"Sudah dikoordinasikan pohon yang ada akan dibowling, dan dipindahkan, jadi tidak ditebang begitu saja," kata Bima.
    
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional II Metropolitan Jakarta, Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Aryanto Sihombing mengatakan, Senin selalu pihaknya telah melakukan survei untuk menginventarisir pohon-pohon yang ada di sepanjang Jl RE Martadinata.
    
"Kami sudah mengakaji, pohon-pohon mana saja yang akan ditebang dan dibowling," katanya.
    
Aryanto  berjanji bahwa pekerjaan yang dilakukannya  sudah sesuai aturan dan mengikuti peraturan daerah yang  ada di Kota Bogor.
    
"Untuk penebangan dan bowling kita lakukan dengan mengacu pada Perda yang ada," kata Aryanto.
    
Mulai tanggal 25 Oktober pembangunan fly over Jl RE Martadinata dimulai dengan persiapan inventarisasi, penentuan batas dan titik bangunan.
    
Bulan November dilanjut dengan relokasi utilitas, penebangan dan pembongkaran pohon, dilanjut pembuatan jalan.
    
Fly over Jl RE Martadinata dibangun atas usulan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang disetujui oleh pemerintah pusat.
    
Pembangunan didanai oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR dengan anggaran Rp97 miliar. Panjang jalan 480 meter dengan lama waktu kerja 420 hari, atau 14 bulan.  
    
Proyek ditargetkan selesai Desember 2019, selama pekerjaan proyek, Jl RE Martadinata tetap dibuka, dilakukan penyesuaian arus lalu lintas dan disiapkan jalan alternatif.
    
Wali Kota Bogor Binar Arya Sugiarto menambahkan, pembangunan fly over Jl RE Martadinata salah satu solusi mengatasi persoalan kemacetan di Kota Bogor.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018