Bogor (Antaranews Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggandeng empat perguruan tinggi negeri untuk bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di BUMN tersebut.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman MoU antara Direktur Umum dan SDM Naufal Mahfudz dengan empat pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut di Institut BPJS Ketenagakerjaan di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa malam.
Penandatangan kerja sama ini digelar di sela-sela pembukaan Executive Development Program (EDP) yang dihadiri oleh Direktur Utama BPJS TK Agus Susanto, dan seluruh direksi BPJS TK.
Keempat perguruan tinggi negeri tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Adapun yang menjadi kesepakatan didalamnya mengenai program magang mahasiswa bersertifikat bersama IPB dan Program Pasca Sarjana Strata Dua (S2) Aktuaria.
Selain program magang mahasiswa bersertifikat, dengan UI pula akan menjadi tempat uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi BPJS Ketenagakerjaan dan kerjasama dengan UGM pada bidang Kemitraan karyasiswa Program Pascasarjana (S2) Double/Dual Degree Ilmu Komputer.
BPJS Ketenagakerjaan berupaya meningkatkan kompetensi SDMnya di era digital saat ini.
Direktur Umum dan SDM BPJS TK, Naufal Mahfudz mengatakan, upaya kerja sama ini sejalan dengan pencanangan tahun 2019 sebagai tahun kompetensi oleh Presiden Joko Widodo.
"Presiden Joko Widodo canangkan 2019 sebagai tahun kompetensi oleh karena itu BPJS TK menyiapkan SDM yang siap menerima tantangan-tantangan tersebut," kata Naufal.
Menurut Naufal, BPJS TK memiliki tujuan mulia dalam mengelola sumber daya manusia di era digital yang diharapkan mampu memberi dampak dalam meningkatkan kualitas layanan dan menjalankan amanah konstitusional.
Direktur Utama BPJS TK Agus Susanto dalam arahannya menyampaikan tantangan di era revolusi industri 4.0 saat ini di mana teknologi dan informasi mendominasi menuntut sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat.
"Revolusi industri 4.0 membawa keuntungan dan permasalahan baru, dan apakah kita bisa sukses atau gagal menghadapinya tergantung SDM nya," kata dia.
Agus menambahkan, situasi saat ini yang dibutuhkan BPJS TK dan bangsa Indonesia adalah SDM yang mampu beradaptasi dengan cepat.
"Kalau kita tidak lakukan terobosan dari sekarang akan terjadi kesenjangan," katanya.
Ia mengatakan, penandatangan kerja sama dengan empat perguruan tinggi ternama di Indonesia adalah bagian dari upaya BPJS TK menyiapkan SDM yang siap beradaptasi.
"Malam ini kami lakukan akselerasi selaras dengan kebijakan pemerintah, dan kondisi ril yang menuntut kita bisa beradaptasi dengan perubahan," kata Agus.
Kegiatan EDP ini diikuti oleh pejabat eselon satu BPJS TK dan Kepala Kantor Cabang dari 11 perwakilan BPJS TK di seluruh Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman MoU antara Direktur Umum dan SDM Naufal Mahfudz dengan empat pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut di Institut BPJS Ketenagakerjaan di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa malam.
Penandatangan kerja sama ini digelar di sela-sela pembukaan Executive Development Program (EDP) yang dihadiri oleh Direktur Utama BPJS TK Agus Susanto, dan seluruh direksi BPJS TK.
Keempat perguruan tinggi negeri tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Adapun yang menjadi kesepakatan didalamnya mengenai program magang mahasiswa bersertifikat bersama IPB dan Program Pasca Sarjana Strata Dua (S2) Aktuaria.
Selain program magang mahasiswa bersertifikat, dengan UI pula akan menjadi tempat uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi BPJS Ketenagakerjaan dan kerjasama dengan UGM pada bidang Kemitraan karyasiswa Program Pascasarjana (S2) Double/Dual Degree Ilmu Komputer.
BPJS Ketenagakerjaan berupaya meningkatkan kompetensi SDMnya di era digital saat ini.
Direktur Umum dan SDM BPJS TK, Naufal Mahfudz mengatakan, upaya kerja sama ini sejalan dengan pencanangan tahun 2019 sebagai tahun kompetensi oleh Presiden Joko Widodo.
"Presiden Joko Widodo canangkan 2019 sebagai tahun kompetensi oleh karena itu BPJS TK menyiapkan SDM yang siap menerima tantangan-tantangan tersebut," kata Naufal.
Menurut Naufal, BPJS TK memiliki tujuan mulia dalam mengelola sumber daya manusia di era digital yang diharapkan mampu memberi dampak dalam meningkatkan kualitas layanan dan menjalankan amanah konstitusional.
Direktur Utama BPJS TK Agus Susanto dalam arahannya menyampaikan tantangan di era revolusi industri 4.0 saat ini di mana teknologi dan informasi mendominasi menuntut sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat.
"Revolusi industri 4.0 membawa keuntungan dan permasalahan baru, dan apakah kita bisa sukses atau gagal menghadapinya tergantung SDM nya," kata dia.
Agus menambahkan, situasi saat ini yang dibutuhkan BPJS TK dan bangsa Indonesia adalah SDM yang mampu beradaptasi dengan cepat.
"Kalau kita tidak lakukan terobosan dari sekarang akan terjadi kesenjangan," katanya.
Ia mengatakan, penandatangan kerja sama dengan empat perguruan tinggi ternama di Indonesia adalah bagian dari upaya BPJS TK menyiapkan SDM yang siap beradaptasi.
"Malam ini kami lakukan akselerasi selaras dengan kebijakan pemerintah, dan kondisi ril yang menuntut kita bisa beradaptasi dengan perubahan," kata Agus.
Kegiatan EDP ini diikuti oleh pejabat eselon satu BPJS TK dan Kepala Kantor Cabang dari 11 perwakilan BPJS TK di seluruh Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018