Karawang (Antaranews Megapolitan) - Tim gabungan evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT610 menghentikan proses penyelaman untuk mencari korban di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, pukul 17.00 WIB.
"Penyelaman diakhiri pukul 17.00 WIB karena sesuai standar operasional tidak efektif di jam itu," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Karawang.
Menurut dia, pihaknya melibatkan sejumlah tim selam dari kepolisian, TNI Angkatan Laut serta Tim SAR di sekitar perairan Tanjung Karawang.
Menurut dia, tim selam sempat mengalami gangguan jarak pandang akibat kondisi lumpur yang mulai terangkat serta kontaminasi minyak yang diduga berasal dari pesawat di perairan tersebut.
Sekitar 10 jam pencarian, pihaknya mendapati sejumlah potongan tubuh yang diduga korban tewas kecelakaan pesawat yang dikemas dalam lima kantong jenazah untuk dievakuasi.
Potongan tubuh itu akan dilakukan otopsi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati via Pelabuhan Tanjung Priok.
Meski proses penyelaman dihentikan pada pukul 17.00 WIB, namun Agung memastikan proses pencarian di permukaan laut tetap berlangsung selama 24 jam dengan melibatkan unsur terkait.
"Saya sudah meminta kepada kepala daerah, termasuk Bupati Karawang, Kapolres Karawang dan Kapolres Kabupaten Bekasi untuk mengerahkan personel patrolinya memantau situasi permukaan air selama 24 jam," katanya.
Sesuai rencana, proses pencarian akan berlangsung selama sepekan ke depan atau tetap berlanjut sesuai situasi yang ada.
"Kalau merujuk pada aturan, maksimal sepakan dilakukan pencarian, namun seluruhnya tergantung Basarnas. Bila ada petunjuk tertentu, bisa saja dilanjutkan," katanya.
Editor Berita: Yuniardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Penyelaman diakhiri pukul 17.00 WIB karena sesuai standar operasional tidak efektif di jam itu," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Karawang.
Menurut dia, pihaknya melibatkan sejumlah tim selam dari kepolisian, TNI Angkatan Laut serta Tim SAR di sekitar perairan Tanjung Karawang.
Menurut dia, tim selam sempat mengalami gangguan jarak pandang akibat kondisi lumpur yang mulai terangkat serta kontaminasi minyak yang diduga berasal dari pesawat di perairan tersebut.
Sekitar 10 jam pencarian, pihaknya mendapati sejumlah potongan tubuh yang diduga korban tewas kecelakaan pesawat yang dikemas dalam lima kantong jenazah untuk dievakuasi.
Potongan tubuh itu akan dilakukan otopsi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati via Pelabuhan Tanjung Priok.
Meski proses penyelaman dihentikan pada pukul 17.00 WIB, namun Agung memastikan proses pencarian di permukaan laut tetap berlangsung selama 24 jam dengan melibatkan unsur terkait.
"Saya sudah meminta kepada kepala daerah, termasuk Bupati Karawang, Kapolres Karawang dan Kapolres Kabupaten Bekasi untuk mengerahkan personel patrolinya memantau situasi permukaan air selama 24 jam," katanya.
Sesuai rencana, proses pencarian akan berlangsung selama sepekan ke depan atau tetap berlanjut sesuai situasi yang ada.
"Kalau merujuk pada aturan, maksimal sepakan dilakukan pencarian, namun seluruhnya tergantung Basarnas. Bila ada petunjuk tertentu, bisa saja dilanjutkan," katanya.
Editor Berita: Yuniardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018