Bogor (Antaranews Megapolitan) - Memperingati Hari Sumpah Pemuda Korem 061/Suryakancana menyelenggarakan Kemah Kebhinekaan yang diikuti 320 pemuda dari berbagai elemen lintas agama, ormas, dan komunitas penduli lingkungan, Sabtu.

Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 061/Suryakancana Letkol Asep Muspida menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk mempersatukan perbedaan antara pemuda dan memperat tali persaudaraan.

"Kami menyadari situasi saat ini banyak pergesekan terjadi di masyarakat, intoleran antar umat beragama, antar ormas, yang menjurus perpecahan, kami mencoba merangkul mereka memberikan pencerahan," kata Asep.

Asep mengatakan, Kemah Kebhinekaan dipusatkan di Tegala Saat, Desa Cikoneng, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berlangsung selama dua hari 27-28 Oktober 2018.

Peserta berasal dari berbagai elemen, pemuda lintas agama, organisasi masyarakat, wartawan, komunitas pencinta alam, dan lembaga swadaya masyarakat.

Selama kegiatan peserta mengikuti kegiatan lapangan dan pemberian materi tentang wawasan kebangsaan dari Danrem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Muhammad Hasan, dan nilai-nilai keberagaman dari Forum Kerukunan Antara Umat Beragama (FKUB), serta Badan sosial lintas agama (Basolia).

Selain pemberian materi di ruangan, peserta juga mengikuti kegiatan lapangan seperti penanaman pohon, api unggun, malam renungan suci dan lainnya.

"Kegiatannya komplek sekali, selain pemberian materi untuk menambah wawasan, mereka juga dilatih kekompakan, dan solidaritas melalui kegiatan lapangan," kata Asep.

Selain itu, para peserta Kemah Kebhinekaan juga dilatih untuk mencintai lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon di area Telaga Saat.

Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Muhammad Hasan menyebutkan kegiatan Kemah Kebhinekaan ini merupakan yang pertama kalinya sebagai menifestasi Sumpah Pemuda 1982.

Hasan mengatakan, yang ingin ditunjukkan di kegiatan ini, meskipun dari latar belakang suku, agama, kelompok, organisasi, yang berbeda- beda namun pemuda bisa bersatu.

"Dan menunjukkan bahwa kebhinekaan bukan pembeda atau pemisah, tapi sebagai alat pemersatu bangsa," kata Hasan.

Ia menjelaskan, dalam sistem pertananan semesta yang digunakan oleh bangsa Indonesia, TNI merupakan komponen utama pertahanan yang menjadi tumpuan.

Konsekuensi dari hal tersebut, lanjutnya, TNI harus selalu melakukan upaya untuk mensinergitaskan seluruh komponen pertahanan baik utama maupun cadangan, dan pendukung.

Menurutnya, upaya yang sangat efektif dan efisien untuk mensinergikan sekaligus mewujudkan kekuatan ruang, alat, dan kondisi juang adalah pembinaan teritorial, di mana kegiatan kemah ini merupakan salah satunya.

"Sumpah Pemuda punya arti penting bagi bangsa Indonesia, sebab peristiwa itu merupakan perjuangan yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa demi cita-cita menuju Indonesia merdeka," kata Hasan.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018