Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Program Aksi Kali Bersih (Prokasih) yang digelar oleh Pemerintah Kota Bekasi bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi, berhasil mengevakuasi sedikitnya 3 ton sampah dari Kali Bekasi dan Sungai Cileungsi.

"Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas dari 100 Hari Kerja kepala daerah Kota Bekasi yang kita laksanakan serentak bersama Pemkab Bogor," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi.

Menurut dia, penjaringan sampah itu melibatkan ratusan orang dari lintas instansi maupun komunitas yang peduli terhadap lingkungan dengan menyisir Kali Bekasi dan Sungai Cileungsi.

Selain melibatkan jajaran aparatur Pemerintah Kota Bekasi di bawah komando langsung Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, juga dilibatkan unsur terkait dari Kodim 0507 Bekasi, Ppolrestro Bekasi Kota, Kementerian Lingkungan Hidup, Satpol PP, kecamatan, kelurahanKomunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Srikandi Peduli Sungai dan lainnya.

Aktivitas penjaringan sampah tersebut dibagi ke dalam dua kawasan di antaranya Sungai Cileungsi meliputi Kampung Lebak Kongsi RT02 RW07, Desa Cileungsi Kidul, Jembatan PT Wika Beton, Kawasan PT Trio Putera Utama dan Pasar Pocong Desa Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Puteri di bawah komando Pemkab Bogor.

Sedangkan untuk di wilayah Kali Bekasi dimulai dari Pangkalan III Bantargebang hingga Perumahan Kemang Pratama, Bekasi Selatan.

Ketua KP2C, Puarman, mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi berbagai jenis sampah seberat total 3 ton dari Sungai Cileungsi yang diangkut menggunakan dua unit truk menuju Tempat Pembuangabn Akhir (TPA).

"Total sampahnya seberat 3 ton yang kita angkut dari sungai jenis organik dan nonorganik. Jumlah ini belum termasuk yang di wilayah Kali Bekasi," katanya.

Menurut dia, sampah itu dihimpun pihaknya di area  jembatan Pasar Pocong, perbatasan Bojongkulur Bogor dan Bantar Gebang, Kota Bekasi.

"Bersinergi dengan kedua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, kami akan mengerahkan relawan KP2C untuk melakukan gerakan bebersih kali Bekasi dari sampah," ujar Puarman.

Menurut dia, gerakan 'Bebersih' sungai merupakan langkah persuasif yang ditempuh kedua pemerintah daerah terhadap perusahaan yang ada  di bantaran sungai.

"Melalui kegiatan bebersih di kedua sungai tersebut, perusahaan digugah untuk ikut memberikan perhatian terhadap kondisi sungai, dengan limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari sungai. Bila mereka tetap membandel membuang limbah tanpa melalui Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) sesuai prosedur, maka tindakan hukum pantas diberikan," katanya.

Upaya tersebut juga sekaligus mengantisipasi luapan sungai menjelang datangnya musim hujan.

"Bayangkan kalau sungai kita penuh sampah, ketika air sungai meluap, sampah-sampah itu akan memenuhi pemukiman," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Kapolres Metro Bekasi Kota Indarto dan Dandim 0507 Kota Bekasi Abdi Wirawan terlibat dalam kegiatan itu dengan mengendarai perahu boat menyisiri sungai dan sampah yang berada di Kali Bekasi.

"Pencemaran kali Bekasi kita ketahui sudah berat ditambah lagi sampah yang ada. Maka kita koordinasi kegiatan ini bersama komunitas dan perusahaan dan pemerintah Kabupaten Bekasi untuk gerakan aksi bersih kali," katanya.

Terkait pencemaran kali Bekasi, Pemkot Bekasi sudah berkoordinasi dan menyerahkan sampel air kepada Dirjen Pencemaran kementerian Lingkungan Hidup.

Saat ini menurut informasi kementerian LHK ada sebanyak tujuh Perusahaan yang berada aliran kali Cikeas sudah masuk penanganan kasus hukum dan delapan perusahaan di aliran Kali Cileungsi. 

"Mudah-mudahan bukan dari perusahaan di Kota Bekasi karena disini saya pun sempet langsung menutup atau menyegel perusaahan yang melakukan pencemaran.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018