Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Jatiluhur Djoko Saputra menyatakan, limbah pakan ikan dari kolam jaring apung menjadi penyebab utama menurunnya kualitas air Waduk Jatiluhur.

"Selain kualitas air yang menurun, banyaknya limbah pakan ikan juga mengakibatkan pendangkalan waduk," katanya saat dihubungi di Purwakarta, Sabtu.

Atas hal tersebut pihaknya akan terus menyelesaikan penertiban kolam jaring apung di sekitar Waduk Jatiluhur, karena itu sudah menjadi bagian dari program pemerintah pusat.

Ia mengatakan, kualitas air Waduk Jatiluhur harus terjaga. Sebab berbagai saluran irigasi di Jawa Barat, airnya bersumber dari Jatiluhur.?Selain itu, kebutuhan air minum untuk Jakarta dan sekitarnya juga berasal dari Waduk Jatiluhur.

Di tengah proses penertiban kolan jaring apung, Perum Jasa Tirta II Jatiluhur juga kini sedang menyiapkan program pengganti untuk petani kolam jaring apung.

"Petani kolam jaring apung kita perhatikan nasibnya. Untuk itu, komunikasi kita jalin bersama Pemkab Purwakarta. Aspek itu juga harus kita buat matang agar segera terealisasi," kata dia.

Karena itu, ia mengimbau agar para petani kolam jaring apung tidak perlu resah atas penertiban kolam jaring apung tersebut.

Sementara itu, Komandan Kodim 0619 Purwakarta Letkol Arh Yogi Nugoro menyarankan agar selama proses penertiban kolam jaring apung, situasi kamtibmas harus tetap kondusif. Pihaknya siap mengawal situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut dia, hasil riset lembaga independen terkait dengan kualitas air Waduk Jatiluhur harus segera dipublikasikan. Itu dinilai untuk menghindari klaim pihak yang tak bertanggung jawab atas penilaian subjektif mereka sendiri.

Program pengganti kolam jaring apung juga diharapkan segera segera diluncurkan oleh pihak Perum Jasa Tirta II Jatiluhur. Sehingga, tidak terjadi kekosongan mata pencaharian bagi para petani KJA di wilayah tersebut.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018