Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membahas kelanjutan proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Lingkar Luar (BORR) seksi IIIA Yasmin-Simpang Semplak.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Selasa, mengharapkan proyek pembangunan Tol BORR seksi IIIA bisa berjalan lebih baik dari proyek sebelumnya.
"Ini berkaitan dengan utilitas, penggantian atau pemindahan pohon-pohon. Apalagi saat ini sudah ada peraturan wali kota sehingga diharapkan tidak ada lagi cerita pihak-pihak lain yang `membully` pembangunan tol ini," kata Ade.
Pemkot Bogor menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait membahas rencana pembangunan tol BORR seksi IIIA.
Hadir dalam rapat koordinasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Chusnul Rozaqi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rakhmawati, Kabag Humas dan Protokol (Humpro) Setda Kota Bogor Endang Suherman serta sejumlah perwakilan dari beberapa dinas terkait dan aparat wilayah.
Menurut Ade, Pemkot Bogor menyadari kelanjutan pembangunan jalan layang tol BORR seksi IIIA sebagai program strategis nasional, dan menjadi salah satu program prioritas Pemkot Bogor dalam bidang penataan lalu lintas dan transportasi.
Ia menyebutkan saat ini 80 persen kondisi lalu lintas di Jl Baru atau Jl KH Sholeh Iskandar terbantu dengan adanya jalan layang tol BORR.
"Karena ini mempercepat akses ekonomi dan mobilitas warga," kata Ade.
Sementara itu, Direktur PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo mengatakan pembangunan jalan layang tol BORR Seksi IIIA yang menghubungkan Simpang Yasmin-Simpang Semplak dimulai pada medio November 2018.
Ia menjelaskan Tol BORR seksi dua dibangun melayang dengan panjang 2,8 kilometer rencananya akan mulai `groundbreaking` atau peletakan batu pertama pada 15 November 2018.
"Anggaran yang disiapkan khusus untuk konstruksi mencapai Rp 1,3 triliun," katanya.
Menurut Hendro, pihaknya sudah siap untuk membangunkan, penetapan lokasi sudah selesai dari gubernur. Begitu juga dengan amdal lalu lingas dan amdal lingkungan.
Hingga kini, lanjutnya, sudah memasuki tahap inventarisasi tanah dan lelang kontraktor serta konsultan pengawas.
"Di sepanjang 2,8 kilometer nantinya, pembangunan di tengah tidak perlu dilakukan pembebasan (lahan). Karena ini seperti yang lama (jalan layang tol BORR Seksi IIB), pondasinya berada di tengah," katanya.
Hendro menambahkan tanggung jawab untuk pembebasan lahan sebenarnya ada di pemerintah. Namun Pemkot meminta bantuan kepada PT MSJ untuk mengeluarkan dana talangan sekitar Rp1,5 triliun.
"Nanti dana talangan itu akan dikembalikan oleh pemerintah tahun depan (2019) dengan cara mencicil," kata Hendro.
Jalan tol layang BORR seksi III A akan menghubungkan Simpang Yasmin-Simpang Semplak. Proyek ini rencananya dikerjakan selama 12 bulan dimulai awal tahun 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Selasa, mengharapkan proyek pembangunan Tol BORR seksi IIIA bisa berjalan lebih baik dari proyek sebelumnya.
"Ini berkaitan dengan utilitas, penggantian atau pemindahan pohon-pohon. Apalagi saat ini sudah ada peraturan wali kota sehingga diharapkan tidak ada lagi cerita pihak-pihak lain yang `membully` pembangunan tol ini," kata Ade.
Pemkot Bogor menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait membahas rencana pembangunan tol BORR seksi IIIA.
Hadir dalam rapat koordinasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Chusnul Rozaqi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rakhmawati, Kabag Humas dan Protokol (Humpro) Setda Kota Bogor Endang Suherman serta sejumlah perwakilan dari beberapa dinas terkait dan aparat wilayah.
Menurut Ade, Pemkot Bogor menyadari kelanjutan pembangunan jalan layang tol BORR seksi IIIA sebagai program strategis nasional, dan menjadi salah satu program prioritas Pemkot Bogor dalam bidang penataan lalu lintas dan transportasi.
Ia menyebutkan saat ini 80 persen kondisi lalu lintas di Jl Baru atau Jl KH Sholeh Iskandar terbantu dengan adanya jalan layang tol BORR.
"Karena ini mempercepat akses ekonomi dan mobilitas warga," kata Ade.
Sementara itu, Direktur PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo mengatakan pembangunan jalan layang tol BORR Seksi IIIA yang menghubungkan Simpang Yasmin-Simpang Semplak dimulai pada medio November 2018.
Ia menjelaskan Tol BORR seksi dua dibangun melayang dengan panjang 2,8 kilometer rencananya akan mulai `groundbreaking` atau peletakan batu pertama pada 15 November 2018.
"Anggaran yang disiapkan khusus untuk konstruksi mencapai Rp 1,3 triliun," katanya.
Menurut Hendro, pihaknya sudah siap untuk membangunkan, penetapan lokasi sudah selesai dari gubernur. Begitu juga dengan amdal lalu lingas dan amdal lingkungan.
Hingga kini, lanjutnya, sudah memasuki tahap inventarisasi tanah dan lelang kontraktor serta konsultan pengawas.
"Di sepanjang 2,8 kilometer nantinya, pembangunan di tengah tidak perlu dilakukan pembebasan (lahan). Karena ini seperti yang lama (jalan layang tol BORR Seksi IIB), pondasinya berada di tengah," katanya.
Hendro menambahkan tanggung jawab untuk pembebasan lahan sebenarnya ada di pemerintah. Namun Pemkot meminta bantuan kepada PT MSJ untuk mengeluarkan dana talangan sekitar Rp1,5 triliun.
"Nanti dana talangan itu akan dikembalikan oleh pemerintah tahun depan (2019) dengan cara mencicil," kata Hendro.
Jalan tol layang BORR seksi III A akan menghubungkan Simpang Yasmin-Simpang Semplak. Proyek ini rencananya dikerjakan selama 12 bulan dimulai awal tahun 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018