Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Potensi perikanan laut baik budi daya maupun tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tergarap oleh masyarakat baru sekitar 30 persen.
"Panjang pantai di Kabupaten Sukabumi mencapai 117 km. Namun, potensinya belum bisa tergarap secara utuh dengan estimasi 25 hingga 30 persen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Dadang Budiman di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan potensi laut di Sukabumi belum bisa termanfaatkan mayoritas seperti kurangnya sumber daya manusia dan sekarang ada regulasi baru bahwa laut sekarang bukan kewenangan pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten. Tetapi sudah diambil alih oleh pemerintah pusat dan provinsi.
Sehingga, kewenangan Pemkab Sukabumi dalam mengelola kelautan ini hanya sebatas pemberdayaan masyarakat pesisir seperti nelayan. Maka dari itu, potensi yang masih besar ini minimalnya bisa tergarap dengan baik walaupun tidak bisa sepenuhnya.
Seperti terkait perikanan tangkap, pihaknya berupaya mendorong agar hasil tangkapan ikan laut segar yang dilakukan oleh nelayan Kabupaten Sukabumi melonjak, salah satunya dengan cara pemberian batuan alat tangkap seperti kapal untuk nelayan.
"Sebenarnya potensi masih banyak yang bisa digali oleh masyarakat pesisir, sehingga kami sekarang lebih ke arah pemberdayaan masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi yang ada dan tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan saja," tambahnya.
Dadang mengatakan, potensi yang ada harus termanfaatkan tetapi tidak melanggar aturan yang ada. Namun, pihaknya saat ini lebih mengarahkan terhadap pembudidayaan dan pengolahan.
Sebab, jika hanya mengandalkan tangkapan ikan, nelayan sulit untuk sejahtera karena sangat mengandalkan alam apalagi kondisinya saat ini cuaca tidak menentu sehingga mempengaruhi pendapatan nelayan yang hanya mengandalkan penangkapan ikan di laut.
Alangkah baiknya mencoba budi daya di darat atau pengolahan ikan laut karena hasilnya pun akan lebih besar.
"Kita akan mencoba menggiring masyarakat khususnya nelayan agar potensi kelautan di Sukabumi bisa lebih termanfaatkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Panjang pantai di Kabupaten Sukabumi mencapai 117 km. Namun, potensinya belum bisa tergarap secara utuh dengan estimasi 25 hingga 30 persen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Dadang Budiman di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan potensi laut di Sukabumi belum bisa termanfaatkan mayoritas seperti kurangnya sumber daya manusia dan sekarang ada regulasi baru bahwa laut sekarang bukan kewenangan pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten. Tetapi sudah diambil alih oleh pemerintah pusat dan provinsi.
Sehingga, kewenangan Pemkab Sukabumi dalam mengelola kelautan ini hanya sebatas pemberdayaan masyarakat pesisir seperti nelayan. Maka dari itu, potensi yang masih besar ini minimalnya bisa tergarap dengan baik walaupun tidak bisa sepenuhnya.
Seperti terkait perikanan tangkap, pihaknya berupaya mendorong agar hasil tangkapan ikan laut segar yang dilakukan oleh nelayan Kabupaten Sukabumi melonjak, salah satunya dengan cara pemberian batuan alat tangkap seperti kapal untuk nelayan.
"Sebenarnya potensi masih banyak yang bisa digali oleh masyarakat pesisir, sehingga kami sekarang lebih ke arah pemberdayaan masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi yang ada dan tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan saja," tambahnya.
Dadang mengatakan, potensi yang ada harus termanfaatkan tetapi tidak melanggar aturan yang ada. Namun, pihaknya saat ini lebih mengarahkan terhadap pembudidayaan dan pengolahan.
Sebab, jika hanya mengandalkan tangkapan ikan, nelayan sulit untuk sejahtera karena sangat mengandalkan alam apalagi kondisinya saat ini cuaca tidak menentu sehingga mempengaruhi pendapatan nelayan yang hanya mengandalkan penangkapan ikan di laut.
Alangkah baiknya mencoba budi daya di darat atau pengolahan ikan laut karena hasilnya pun akan lebih besar.
"Kita akan mencoba menggiring masyarakat khususnya nelayan agar potensi kelautan di Sukabumi bisa lebih termanfaatkan," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018