Goma (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Seorang tukang ledeng pekerja satuan penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo Timur, dinyatakan pasti terjangkit Ebola, kata kementerian kesehatan pada Jumat, pekerja pertama PBB terjangkit penyakit itu dalam wabah tersebut.

Tukang ledeng itu diyakini terpapar virus itu di pusat kesehatan di kota Beni, yang dijalankan tabib tradisional, tempat penderita Ebola telah mencari pengobatan, kata buletin harian kementerian itu.

Wabah Ebola di perbatasan timur Kongo dengan Uganda dan Rwanda memburuk dalam beberapa pekan belakangan karena penolakan masyarakat terhadap petugas kesehatan dan ketidakamanan akibat kegiatan pemberontak di daerah tersebut.

Kementerian Kesehatan menyatakan lima lagi penderita ditemukan dan lima kematian lagi terjadi. Itu membuat jumlah kematian menjadi 130 dan dipastikan atau kemungkinan 205 sejak Juli.

Ia menambahkan bahwa rekan tukang ledeng itu terdaftar divaksinasi pada Sabtu dan didaftarkan untuk cuti selama 21 hari, masa terlama penetasan virus tersebut.

"Seorang rekan PBB berbasis di Beni dinyatakan terjangkit Ebola dan sekarang durawat," kata kepala penjaga perdamaian Kongo, Leila Zerrougui, dalam surat kepada karyawan.

Ia menyatakan karyawan tidak bekerja beberapa pekan dan bahwa pelacakan atas orang itu dimulai dengan segera.

Pekerja AS mengambil peran giat dalam menanggapi wabah itu, termasuk dengan memberikan keamanan untuk tanggapan pertama di daerah terancam kelompok petempur.

Ebola adalah demam berdarah, yang menyebar melalui sentuhan dengan cairan tubuh korbannya dan biasanya membunuh setengah dari yang tertular.

Pejabat tinggi Badan Kesehatan Dunia kepada Reuters pada Kamis menyatakan memperkirakan wabah itu berlangsung setidak-tidaknya tiga atau empat bulan lagi dan bisa menyebar ke Uganda atau Rwanda.

Penerjemah: B. Soekapdjo/Chaidar.
 

Pewarta: Reuters

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018