Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat langkah strategis menuju predikat World Class University (WCU) Top 300 melalui kolaborasi riset, jejaring alumni, dan kemitraan industri yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (4/10).
“Alumni adalah wajah ITS di luar kampus untuk memperluas akses pembelajaran dari praktisi serta meningkatkan kesiapan lulusan,” ujar Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD dalam kegiatan Alumni & Industrial Gathering di Balikpapan, Minggu.
Bambang menegaskan peran sentral alumni dalam mengangkat reputasi akademik ITS di kancah global.
Keberhasilan alumni di dunia profesional maupun riset dinilai berkontribusi langsung terhadap penguatan indikator alumni reputation yang mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 4, yakni Pendidikan Berkualitas.
Ia menjelaskan keterhubungan alumni dengan kampus dan industri menjadi jembatan kolaborasi global di bidang riset dan pengembangan teknologi.
Baca juga: ITS dukung program transmigrasi dengan terjunkan Tim Ekspedisi Patriot di 17 provinsi
Ekosistem kolaboratif ini mendorong lahirnya inovasi dan hilirisasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Mulai dari proyek riset hingga adopsi teknologi di kelas dan laboratorium, semuanya memperkuat kapasitas jejaring internasional ITS,” tuturnya.
Dosen Departemen Teknik Mesin ITS menilai keterlibatan industri sangat krusial dalam transformasi ITS menuju universitas berkelas dunia.
Indikator employer reputation dan learning experience hanya dapat dicapai apabila kampus membuka ruang kolaborasi yang intens dengan dunia kerja.
“Industri bukan sekadar mitra eksternal, melainkan bagian dari proses pendidikan agar mahasiswa siap bersaing secara global,” katanya.
Baca juga: ITS Surabaya rancang kapal perang multifungsi untuk TNI Angkatan Darat
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS Dr Machsus ST MT menekankan pentingnya fondasi keberlanjutan finansial dalam mendukung visi ITS.
Ia menyebut dana abadi sebagai instrumen vital yang menjamin kesinambungan program pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan dukungan alumni dan mitra industri, dana abadi ini diharapkan mampu memperkuat indikator financial sustainability.
Machsus menilai kontribusi alumni tidak selalu berupa materi, tetapi juga jejaring, peluang kolaborasi, hingga pendampingan bagi mahasiswa.
“Kolaborasi ini juga membangun tanggung jawab jangka panjang agar ITS tetap relevan menghadapi tantangan global,” ucapnya.
Forum tersebut turut menghadirkan diskusi interaktif antara alumni dan mitra industri.
Baca juga: Doktor ITS rancang instrumen penilaian kematangan identitas visual kampus
Sejumlah masukan strategis mengemuka, antara lain penguatan program magang terstruktur, akselerasi riset terapan yang selaras dengan kebutuhan industri, serta pengembangan kompetensi baru di sektor energi, digitalisasi, dan kemaritiman.
Fokus pada transisi energi dan teknologi bersih juga ditindaklanjuti melalui riset energi terbarukan dan kemitraan laboratorium industri, yang selaras dengan SDG 7 Energi Bersih dan Terjangkau.
Melalui sinergi antara kampus, alumni, dan mitra industri, ITS optimistis dapat mempercepat pencapaian target sebagai universitas berkelas dunia.
Fokus tersebut tidak hanya diarahkan pada peningkatan peringkat global, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pendidikan, riset, dan pengabdian.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025