Bogor (Antaranews Megapolitan) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mewisuda sebanyak 2.040 ibu rumah tangga lulusan Sekolah Ibu Kota Bogor, Jawa Barat di Graha Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Sabtu.

Sebanyak 2.040 ibu ini merupakan angkatan pertama yang lulus dari Sekolah Ibu sejak diresmikan pada Juli 2018 lalu. 
   
Sekolah ibu tersebar di 68 kelurahan di Kota Bogor, setiap sekolah diisi sebanyak 30 ibu, belajar dua kali dalam seminggu, yakni setiap Senin dan Kamis. 
   
Wisuda Sekolah Ibu disaksikan pula oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Rektor IPB Arif Satria, Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya, dan Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya yang juga penggagas Sekolah Ibu itu.
     
"Sekolah Ibu didirikan dengan tujuan untuk menciptakan ketahanan keluarga," kata Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian Bima Arya.
   
Menurut Yane lebih lanjut, pendirian Sekolah Ibu berangkat dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saat ini, di mana angka perceraian, kenakalan remaja, narkoba, dan pergaulan bebas sangat memprihatinkan.
   
"Kondisi itu, tidak hanya terjadi di Bogor, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang terjadi secara nasional," katanya.
     
Kondisi ini lah yang mendorong PKK Kota Bogor bergerak membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya melalui Sekolah Ibu.

Ibu merupakan sosok utama yang memegang peranan penting dalam sebuah keluarga
   

Yane menjelaskan pula, ibu merupakan sosok utama yang memegang peranan penting dalam sebuah keluarga. Ibu memiliki banyak peranan dan mampu melakukan banyak hal untuk kebutuhan semua anggota keluarga.
   
"Seorang ibu memberikan keseimbangan dalam sebuah keluarga," katanya.
   
Sekolah Ibu juga diharapkan mampu membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, yaitu  dengan cara melakukan kegiatan peningkatan kapasitas bagi kaum Ibu melalui pemberian sejumlah materi yang dapat membekali mereka dalam  menjalankan perannya.
   
"Baik peran domestik maupun peran publik," kata Yane lagi.
   
Pelaksanaan Sekolah Ibu berlangsung di aula-aula kelurahan di Kota Bogor. Pendidikan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dengan mengajarkan 19 modul dan 20 kali pertemuan.
   
Peserta Sekolah Ibu dibimbing oleh 122 tenaga pengajar sukarela yang datang dari berbagai latar belakang pendidikan, tetapi juga seorang ibu. 
   
Adapun 19 modul yang disusun oleh PKK Kota Bogor mengajarkan tentang urgensi sekolah ibu, urgensi ketahanan keluarga, konsep dasar perkawinan dan fungsi keluarga, kesehatan reproduksi, mengenal otak dan kepribadian manusia dan menggali potensi diri.
   
Lalu memasuki BAB II, para kaum ibu akan diberikan materi mengenai rumah sehat,  manajemen keuangan keluarga, komunikasi efektif suami istri, pertolongan pertama pada keluarga, peningkatan kesehatan kekuarga dan manajemen konflik dan stres.
   
BAB terakhir, peserta akan diberikan materi mengenai nilai dan pola asuh serta komunikasi dengan anak, komunikasi pada remaja, pembagian peran dalam keluarga, etika berpakaian, lima kunci keamanan pangan hingga keluarga cinta tanah air.
   
Prosesi wisuda berlangsung layaknya wisuda perguruan tinggi, ibu-ibu lulusan sekolah ibu dipanggil per kelurahan lalu memindahkan tali toga yang dilakukan oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto disaksikan Gubernur Rindwan Kamil dan Rektor IPB Arif Satria. (ANT/BPJ).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018