Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Warga Sukabumi yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) bertambah, kini jumlahnya menjadi 14 orang yang awalnya diinformasikan sebanyak enam orang atau bertambah delapan orang.

"Kami baru saja menerima laporan dari warga Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi atas nama Haerudin yang menyebutkan anak dan menantunya bersama enam pekerjanya dari Sukabumi ikut menjadi korban bencana di Palu," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri di Sukabumi, Rabu.

Adapun delapan warga Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban bencana di Palu tersebut yakni Ruhnadin dan Siti Kamal yang merupakan anak serta menantu dari Haerudin, kemudian enam lainnya yang merupakan tetangga dan karyawan dari Haerudin yakni Sidin, Enyol, Diki dan Aden warga Loji, Kecamatan Simpenan.

Selanjutnya Herdi warga Kampung Rancarenghas, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Wahamid sarga Kampung Bantarhenca, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu.

Informasinya delapan warga tersebut baru dua bulan di Palu tepatnya di daerah Pantoloan sekitar pelabuhan untuk berdagang roti. Saat kejadian gempa yang disusul tsunami delapan orang tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan lari sekitar 10 km ke daerah perbukitan.

Namun, untuk menantu dari Haerudin yakni Siti Kamal yang tengah hamil tua bengkak di bagian kakinya karena terluka. Sementara dua orang lainnya mengalami cidera patah tulang. Tapi belum diketahui informasi selanjutnya karena komunikasi terputus dan tidak bisa dihubungi lagi sampai saat ini.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Tim SAR yang berada di Palu dan meminta bantuan agar mengevakuasi delapan warga Sukabumi itu. Tetapi kendalanya delapan korban itu tidak ada identitasnya sebab tertinggal di kontrakannya yang saat ini sudah rata dengan tanah akibat disapu tsunami," tambahnya.

Okih menyebutkan pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi khususnya ke kecamatan agar informasi tersebut segera ditindak lanjuti, karena kabar terakhir delapan warga Sukabumi ini kesulitan mendapatkan bantuan karena lokasinya terisolir. Diharapkan delapan warga ini bisa segera dievakuasi dan dipulangkan ke Sukabumi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018