Bogor (Antaranews Megapolitan) - Paralayang Indonesia membentuk satgas yang bertugas membantu proses pencarian, untuk mengenali jenazah para atlet paralayang yang tertimbun di Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah. 

"Seharusnya tim Satgas dikirim Senin tadi, tetapi karena kendala transportasi, baru bisa diberangkatkan Selasa besok," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, kepada Antara, Senin malam. 

Yudha mengatakan, tim Satgas Paralayang Indonesia ini berjumlah enam orang, dipimpin oleh Kepala Pelatih Paralayang Indonesia, Gendon Subandono. Lima orang lainnya yakni Teguh Maryanto, Alfari Widyasmara, Yustira Dirajanagara, dan Ali Sukoco. 

"Besok mereka diberangkatkan menggunakan pesawat hercules menuju Palu," kata Yudha. 

Pascagempa dan tsunami yang melanda Palu-Donggala, Jumat (28/9) tujuh dari 30 atlet paralayang yang mengikuti lomba Festival Pesona Palu Nomoni 2018 tidak diketahui kabarnya. 

Para atlet tersebut diketahui menginap di Hotel Roa-Roa, Palu Sulawesi Tengah. Saat kejadian gempa, tujuh atlet bersama tiga pendampingnya terjebak dalam reruntuhan hotel. 

Ketujuh atlet tersebut, Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, Petra Mandagi dan satu atlet Korea bernama Dong Jin. 

Hingga Senin sore sekitar pukul 16.36 WITA, dua dari tujuh atlet yang hilang kontak tersebut ditemukan dalam proses evakuasi oleh tim Basarnas. 

Kedua jenazah yang ditemukan di reruntuhan hotel Roa-Roa dikenali oleh pihak keluarga adalah atlet paralayang Indonesia dari Sulawesi Utara yakni Gleen Mononutu dan Petra Mandagi. 

Jenazah dikenali dari cincin yang digunakan salah satu jenazah bertulis Stevy. 

"Stevy adalah nama istri dari Petra Mandagi," kata Yudha. 

Menurut Yudha, hingga malam ini pencarian korban gempa dan tsunami Palu di Hotel Roa-Roa masih dilakukan, dua alat berat escavator masih mengali puing-puing bangunan. 

Sementara itu, sejumlah keluarga korban atlet paralayang telah tiba di lokasi gempa untuk membantu mengenali para jenazah yang mungkin ditemukan.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018