Bekasi, Jabar (Antaranews Megapolitan) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat peristiwa kontaminasi ?limbah industri di Kali Bekasi rata-rata terjadi setiap tiga kali dalam sepekan.

"Pengambilan sampel air Kali Bekasi kita lakukan dua hari sekali sejak beberapa pekan terakhir untuk mengukur tingkat keparahannya," kata Kepala Dinas LH Kota Bekasi, Jumhana Luthfi di Bekasi, Jumat.

Menurut Luthfi, kasus pencemaran Kali Bekasi sudah terjadi sejak lama, namun belakangan lebih sering muncul melalui media sosial karena situasi kemarau panjang yang membuat debit air surut.

Kontaminasi limbah yang selama ini mengendap di dasar sungai perlahan terangkat akibat turbulensi sungai selama kemarau panjang.

Kasus pencemaran Kali Bekasi kembali berlangsung hari ini sekitar pukul 13.00 WIB dengan ditandai kemunculan busa dan warna air yang menghitam pekat.

"Hari ini kita sudah mengambil sampel air Kali Bekasi untuk kembali kita cek laboratorium. Dari rangkaian cek laboratorium, sumber pencemaran dominan dari industri dan sebagian kecil dari limbah rumah tangga," katanya.

Ia mengatakan, kondisi Kali Bekasi sudah tidak memungkinkan dipakai langsung masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga, karena perlu melalui pengolahan akibat kontaminasi limbah.

"Kali Bekasi harus jadi perhatian kita semua, kami akan bekerja terus memantau Kali Bekasi berikut potensi pencemarannya," katanya.

Sepanjang 2017 telah ada sedikitnya 18 perusahaan yang berdomisili di bantaran Kali Bekasi untuk dibuat kesepahaman untuk ramah lingkungan.

"18 perusahaan sudah buat pernyataan, kalau mereka terlibat pencemaran, langsung kita segel," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018