Cikarang, Bekasi (ANTARAnews Megapolitan) - PT. Infrastuktur Cakrawala Telekomunikasi, anak usaha dari PT. Jababeka Infrastuktur meluncurkan aplikasi Jsmart, sebuah aplikasi layanan sosial di kawasan Kota Jababeka Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Direktur PT. Jababeka Sutedja Darmono mengatakan masyarakat di sana maupun tenant bisa memanfaatkan Jsmart untuk mengadukan berbagai persoalan seperti parkir liar, sampah, pohon tumbang, infrastuktur jalan, saluran, kebersihan, taman, dan lainnya.
"Ini adalah aplikasi sosial media yang bisa dipakai oleh tenant dan masyarakat setempat," katanya di sela Jababeka ICT Expo 2018, Selasa (25/9).
Selama ini pengaduan dilakukan melalui telepon atau datang langsung. Dengan adanya aplikasi Jsmart ini bisa memangkas waktu serta cepat ditindaklanjuti terkait berbagai persoalan sosial di lingkungan masyarakat maupun tenant.
"Ini bagian dari program Smart City yang ada di Kota Jababeka," katanya.
Jika ada persolan di luar kewenangan Jababeka maka akan diteruskan kepada pihak terkait semisal pemadaman listrik, maka persoalan itu dapat diteruskan kepada PLN, Cikarang Litrikindo, dan Bekasi Power.
Kota Jababeka merupakan sebuah kawasan industri dan hunian. Di kawasan ini ada sekitar 1.600 tenant atau perusahaan dari berbagai mancanegara serta beberapa kawasan hunian dengan jumlah penduduk mencapai puluhan ribu keluarga.
Adapun orang yang beraktivitas di sana mencapai satu juta orang baik pekerja maupun berbisnis.
Sutedja menambahkan pihaknya cukup mendukung program pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian yaitu marking industri 4.0. Hal ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kelancaran bisnis pada era revolusi digital ini.
"Kami komitmen untuk menjamin pelayanan dan kenyamanan para investor di Jababeka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Direktur PT. Jababeka Sutedja Darmono mengatakan masyarakat di sana maupun tenant bisa memanfaatkan Jsmart untuk mengadukan berbagai persoalan seperti parkir liar, sampah, pohon tumbang, infrastuktur jalan, saluran, kebersihan, taman, dan lainnya.
"Ini adalah aplikasi sosial media yang bisa dipakai oleh tenant dan masyarakat setempat," katanya di sela Jababeka ICT Expo 2018, Selasa (25/9).
Selama ini pengaduan dilakukan melalui telepon atau datang langsung. Dengan adanya aplikasi Jsmart ini bisa memangkas waktu serta cepat ditindaklanjuti terkait berbagai persoalan sosial di lingkungan masyarakat maupun tenant.
"Ini bagian dari program Smart City yang ada di Kota Jababeka," katanya.
Jika ada persolan di luar kewenangan Jababeka maka akan diteruskan kepada pihak terkait semisal pemadaman listrik, maka persoalan itu dapat diteruskan kepada PLN, Cikarang Litrikindo, dan Bekasi Power.
Kota Jababeka merupakan sebuah kawasan industri dan hunian. Di kawasan ini ada sekitar 1.600 tenant atau perusahaan dari berbagai mancanegara serta beberapa kawasan hunian dengan jumlah penduduk mencapai puluhan ribu keluarga.
Adapun orang yang beraktivitas di sana mencapai satu juta orang baik pekerja maupun berbisnis.
Sutedja menambahkan pihaknya cukup mendukung program pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian yaitu marking industri 4.0. Hal ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kelancaran bisnis pada era revolusi digital ini.
"Kami komitmen untuk menjamin pelayanan dan kenyamanan para investor di Jababeka," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018