Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyayangkan hanya 20 dari 101 petugas promosi kesehatan di puskesmas atau sekitar 20 persen, yang memiliki pendidikan khusus atau keahlian sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pekerjaannya.

"Ketidaksesuaian pendidikan dan tupoksi ini membuat kinerja pada sistem pelayanan kepada masyarakat menjadi terbengkalai," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Erwin Suriana di Cibinong, Selasa.

Menurut dia, petugas promosi pada pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) harus yang memiliki pendidikan yang serupa.

"Kegiatan penyuluhan atau sosialisasi terkait masalah kesehatan maupun penyakit ke masyarakat akan lebih baik bila petugas promosinya dari orang yang mempunyai pendidikan yang serupa," katanya.

Namun bila petugas mempunyai latar belakang pendidikan yang tidak sesuai maka cara penyampaian terhadap masyarakat belum tentu tepat.

"Ini tentu perlu pembenahan agar peran serta Puskesmas dapat lebih jelas dan sesuai tupoksinya. Kita akan kaji masalah ini agar tidak merugikan petugas yang sudah lama bekerja," katanya.

Selain itu, kemampuan petugas promosi kesehatan dalam menjalankan tupoksinya sangat bergantung pada pengertian, pemahaman dan keterampilannya dalam mengelola program.

Ia menambahkan puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.

"Keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan di bidang kesehatan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat," katanya

Selain itu, melalui program-programnya petugas promosi dapat diumpamakan sebagai "agen perubahan" sehingga masyarakat lebih berdaya dan termotivasi untuk melakukan gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada lingkungan sekitarnya.

Petugas promosi kesehatan menurut dia, harus mampu melaksanakan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian atau penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan.

Salah satu upaya meningkatkan keahlian petugas promosi kesehatan itu Dinkes Kabupaten Bogor, Jawa Barat melakukan bimbingan teknis (Bintek) layanan media publik atau "public speaking" yang berlangsung dari Senin (24/9) hingga Rabu (26/9) di Sentul, Bogor.

Menurut dia, dengan pelatihan itu diharapkan petugas promosi kesehatan mempunyai ilmu komunikasi yang akan menunjang tugas-tugasnya di lapangan.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018