Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, mengajak relawan Palang Merah Indonesia (PMI) "menghajar" keberadaan berita hoaks karena saat ini Indonesia tengah dilanda "tsunami" media sosial.

"Masyarakat dari berbagai usia sudah banyak yang menggunakan gadget dan internet," kata pelaksana tugas Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Slamet Santoso disela Temu Karya Relawan Tingkat Nasional VI 2018 di Purwakarta, Jabar, Rabu.

Ia mengatakan, perkembangan teknologi tidak selalu berdampak positif. Cukup banyak dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi, seperti maraknya penyebaran berita hoaks di media sosial.

Apalagi di tahun politik ini, kata dia, berita hoaks, ujaran kebencian dan caci maki selalu membumbui halaman media sosial.

Atas kondisi itu, Kementerian Kominfo RI mengajak PMI untuk bersama-sama menghajar keberadaan berita hoaks.

Menurut dia, PMI yang mempunyai sekitar 1,8 juta relawan bisa membantu pemerintah, khususnya Kementerian Kominfo RI, dalam memberantas segala macam hoaks di media sosial.

"Penggunaan media sosial itu ada norma-normanya. Hati-hati saat memposting, karena bisa berujung di penjara dan itu sudah banyak contohnya," kata Slamet.

Dikatakannya, saat ini data pengguna internet mencapai 152 juta orang. Sekitar 80 persennya merupakan pengguna media sosial.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018