Denpasar (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan monumen Garuda Wisnu Kencana di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, pada 22 September 2018.
"Pada 22 September nanti direncanakan Bapak Presiden meresmikan monumen GWK, jadwalnya jam 19.00 Wita. Itu informasi yang saya dapatkan kemarin waktu rapat di Jakarta," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat beramah tamah dengan para awak media, di Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha di Denpasar, Selasa malam.
Menurut Koster, selain akan meresmikan patung yang diprakarsai oleh perupa Nyoman Nuarta tersebut, Presiden dalam kesempatan tersebut sekaligus akan memonitor persiapan pelaksanaan Pertemuan IMF-World Bank.
"Ini karena Bali sebagai tempat pelaksanaannya, dan saya juga harus melaporkan hal-hal yang terkait dengan itu. Yang utama, kita harus menciptakan suasana yang kondusif, aman, nyaman dan damai," ujarnya didampingi Putri Suastini Koster.
Koster menambahkan Bali sangat berkepentingan Pertemuan IMF-WB itu berjalan dengan sukses karena selain mempertaruhkan nama baik Bali dan Indonesia, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang besar.
"Bayangkan saja jumlah peserta yang hadir lebih dari 19 ribu, dan dari jumlah itu delegasinya lebih dari 5.000 orang. Mereka akan tinggal di Bali rata-rata sembilan hari," ucapnya.
Oleh karena itu, dengan ajang Pertemuan IMF-WB, maka citra pariwisata Bali akan naik dan menjadi promosi gratis bagi kepariwisataan daerah setempat.
"Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 bagi saya merupakan ujian berat. Kalau sampai ada kesalahan, tak hanya nama Bali yang rusak, tetapi juga akan membawa nama negara," katanya.
Patung GWK sebelum diresmikan dan digunakan secara langsung, pada awal Agustus 2018 juga telah disucikan dalam prosesi ritual menurut kepercayaan Hindu-Bali dengan ritual "Pemelaspasan dan Pemahayu Wewidangan".
Ritual tersebut "dipuput" atau dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Mas Pratama dari Griya Tegeh Abiansemal, Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keninten dari Griya Kediri Sangeh dan dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri dari Griya Peliatan Ubud.
Tercatat GWK dengan tinggi 121 meter atau total 271 meter jika dihitung dari permukaan laut kini merupakan salah satu ikon baru kebanggaan bagi Bali yang pada Pertemuan IMF-WB, dari 8-14 Oktober 2018 akan menjadi tempat gala dinner delegasi pertemuan itu.
Editor Berita: A. Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pada 22 September nanti direncanakan Bapak Presiden meresmikan monumen GWK, jadwalnya jam 19.00 Wita. Itu informasi yang saya dapatkan kemarin waktu rapat di Jakarta," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat beramah tamah dengan para awak media, di Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha di Denpasar, Selasa malam.
Menurut Koster, selain akan meresmikan patung yang diprakarsai oleh perupa Nyoman Nuarta tersebut, Presiden dalam kesempatan tersebut sekaligus akan memonitor persiapan pelaksanaan Pertemuan IMF-World Bank.
"Ini karena Bali sebagai tempat pelaksanaannya, dan saya juga harus melaporkan hal-hal yang terkait dengan itu. Yang utama, kita harus menciptakan suasana yang kondusif, aman, nyaman dan damai," ujarnya didampingi Putri Suastini Koster.
Koster menambahkan Bali sangat berkepentingan Pertemuan IMF-WB itu berjalan dengan sukses karena selain mempertaruhkan nama baik Bali dan Indonesia, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang besar.
"Bayangkan saja jumlah peserta yang hadir lebih dari 19 ribu, dan dari jumlah itu delegasinya lebih dari 5.000 orang. Mereka akan tinggal di Bali rata-rata sembilan hari," ucapnya.
Oleh karena itu, dengan ajang Pertemuan IMF-WB, maka citra pariwisata Bali akan naik dan menjadi promosi gratis bagi kepariwisataan daerah setempat.
"Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 bagi saya merupakan ujian berat. Kalau sampai ada kesalahan, tak hanya nama Bali yang rusak, tetapi juga akan membawa nama negara," katanya.
Patung GWK sebelum diresmikan dan digunakan secara langsung, pada awal Agustus 2018 juga telah disucikan dalam prosesi ritual menurut kepercayaan Hindu-Bali dengan ritual "Pemelaspasan dan Pemahayu Wewidangan".
Ritual tersebut "dipuput" atau dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Mas Pratama dari Griya Tegeh Abiansemal, Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keninten dari Griya Kediri Sangeh dan dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri dari Griya Peliatan Ubud.
Tercatat GWK dengan tinggi 121 meter atau total 271 meter jika dihitung dari permukaan laut kini merupakan salah satu ikon baru kebanggaan bagi Bali yang pada Pertemuan IMF-WB, dari 8-14 Oktober 2018 akan menjadi tempat gala dinner delegasi pertemuan itu.
Editor Berita: A. Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018