Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Wali Kota Bekasi terpilih, Rahmat Effendi, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembalikan porsi pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar-besarnya untuk pembangunan kawasan wisata Kota Bekasi.
"Kalau Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berkenan membiayai Kota Bekasi yang punya penghasilan luar biasa sebesar Rp1,8 triliun per tahun dari pajak BBNKB, tolong dikembalikan sebesar-besarnya untuk pembenahan Kota Bekasi," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, Kota Bekasi merupakan daerah penghasil pajak BBNKB terbesar di Jabar yang selama ini disetorkan kepada kas Pemprov Jabar.
Namun pengembalian dana tersebut dalam bentuk pembenahan infrastruktur di Kota Bekasi selama ini dirasa masih sangat minimal.
Rahmat mengapresiasi niat Gubernur Jabar untuk melakukan normalisasi Kalimalang sebagai destinasi wisata air pada 2019 dengan mengadopsi Sungai Cheyonggyecheon di Seoul, Korea Selatan.
"Sebetulnya proyek revitalisasi Kalimalang sudah pernah saya sampaikan detail enginering desain (DED) sudah ada sejak 2017, namun karena berbenturan proyek infrastruktur jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) maka ditunda," katanya.?
Dikatakan Rahmat, kompensasi atas pajak BBNKB untuk Kota Bekasi bisa disalurkan melalui pembuatan destinasi wisata di Kota Bekasi.
Salah satunya, Situ Rawagede di Kecamatan Rawalumbu seluas 6-7 hektare yang kini telah dilengkapi dengan Gedung Kesenian representatif.
Situ tersebut dibangun secara swadaya APBD setempat yang berpadu dengan konsep wisata air berikut sejumlah fasilitasnya.
"Kalau ada pusat wisata air dengan segala fasilitas hotel bintang lima di dalamnya, bisa kita tampung tenaga kerja berikut penghasilan bagi Pemkot Bekasi," katanya.
Rahmat pun mengundang Ridwan Kamil untuk datang ke Kota Bekasi untuk mengamati sejumlah persoalan sosial kemasyarakat yang kini penting untuk diperhatikan oleh Pemprov Jabar.
"Ayo pak Gubernur, lihat Kota Bekasi dan bangun Kota Bekasi, jangan hanya melihat Kota Bekasi sebagai pintu gerbang Jabar, tapi harus jadi cerminan dan mukanya Jabar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kalau Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berkenan membiayai Kota Bekasi yang punya penghasilan luar biasa sebesar Rp1,8 triliun per tahun dari pajak BBNKB, tolong dikembalikan sebesar-besarnya untuk pembenahan Kota Bekasi," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, Kota Bekasi merupakan daerah penghasil pajak BBNKB terbesar di Jabar yang selama ini disetorkan kepada kas Pemprov Jabar.
Namun pengembalian dana tersebut dalam bentuk pembenahan infrastruktur di Kota Bekasi selama ini dirasa masih sangat minimal.
Rahmat mengapresiasi niat Gubernur Jabar untuk melakukan normalisasi Kalimalang sebagai destinasi wisata air pada 2019 dengan mengadopsi Sungai Cheyonggyecheon di Seoul, Korea Selatan.
"Sebetulnya proyek revitalisasi Kalimalang sudah pernah saya sampaikan detail enginering desain (DED) sudah ada sejak 2017, namun karena berbenturan proyek infrastruktur jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) maka ditunda," katanya.?
Dikatakan Rahmat, kompensasi atas pajak BBNKB untuk Kota Bekasi bisa disalurkan melalui pembuatan destinasi wisata di Kota Bekasi.
Salah satunya, Situ Rawagede di Kecamatan Rawalumbu seluas 6-7 hektare yang kini telah dilengkapi dengan Gedung Kesenian representatif.
Situ tersebut dibangun secara swadaya APBD setempat yang berpadu dengan konsep wisata air berikut sejumlah fasilitasnya.
"Kalau ada pusat wisata air dengan segala fasilitas hotel bintang lima di dalamnya, bisa kita tampung tenaga kerja berikut penghasilan bagi Pemkot Bekasi," katanya.
Rahmat pun mengundang Ridwan Kamil untuk datang ke Kota Bekasi untuk mengamati sejumlah persoalan sosial kemasyarakat yang kini penting untuk diperhatikan oleh Pemprov Jabar.
"Ayo pak Gubernur, lihat Kota Bekasi dan bangun Kota Bekasi, jangan hanya melihat Kota Bekasi sebagai pintu gerbang Jabar, tapi harus jadi cerminan dan mukanya Jabar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018