Bogor (Antaranews Megapolitan) - Perayaan 'Dies Natalis' ke-55 Institut Pertanian Bogor (IPB) juga dimeriahkan dengan kontes Ayam Pelung dan Ayam Ketawa tingkat nasional tahun 2018, yang berlangsung di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Kontes ini diikuti oleh penggemar dan peternak unggas khusus Ayam pelung dan Ayam Ketawa dari berbagai daerah di Indonesia, lebih dari 200 peserta ikut berpartisipasi.

Menurut Ketua Panitia Festival Ayam Pelung Nusantara (FAPN) 2018 dari Fakultas Peternakan IPB, Berry Siayung, kontes ini sudah diselenggarakan selama 10 tahun berturut-turut.

"Setiap tahun jumlah peserta terus bertambah, tahun ini ada 220 perserta," kata Berry. 

Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa. 

Penyelenggaraan kontes ini tidak hanya sebagai penyalur hobby para penggemar unggas yang jumlahnya terus meningkat, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian unggas lokal Indonesia. 

"Kita juga ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia kaya akan hewan plasma nutfa," kata Berry.

Pada kontes kali ini terbagi tiga angkatan yakni tengah, ujung dan keserasian. Total ada lima juri yang akan menilai mana ayam yang memiliki kokokan yang lama dan serasi. 

Yayat Hidayat (54) salah satu peserta kontes dari Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Bogor atau HIPPAPBO sudah 11 tahun menjadi ayam pelung. 

Sejumlah kontes telah diikutinya dan meraih juara. Dua minggu yang lalu ia ikut festival ayam nusantara di Sukabumi dan juara pertama. 

Menurutnya, ayam yang ikut kontes memiliki nilai jual yang tinggi dari harga ayam rata-rata. 

"Ayam yang masuk 15 besar aja, nilai jual ayamnya bisa Rp1 jutaan, apalagi kalau juara kontes bisa sampai Rp15 juta per ekor," katanya. 

Ia mengatakan, memelihara ayam pelung selain karena hobby juga untuk ajang bisnis. Karena harga jual ayam pelung yang diikuti dalam kejuaraan akan lebih tinggi. 

"Saya pernah jual seharga Rp5 juta, itupun ayam yang pernah ikut kontes, belum juara," kata Ayat. 

Begitu juga dengan Kontes Ayam Ketawa, pesertanya mencapai 135 pendaftar, ada yang datang dari Madura, dan daerah lainnya. 

Kontes Ayam ketawa ini tidak hanya diikuti oleh kaum adam, tetapi juga diikuti kaum hawa yang menjadi pencinta unggas. 

Ada lima kategori yang dilombakan, yakni Disco, Dangdut, slow, remaja, dan kerajinan bunyi.

"Tahun ini adalah kontes ayam ketawa yang ke-12 kalinya," kata Iqbal Samora.

IPB merayakan 'Dies Natalis' ke-55 tahun ini, menggangkat tema "Pertanian 4.0 untuk Kedaulatan Pangan". 

Rektor IPB Dr Arif Satria menyampaikan, 'Dies Natalis' tahun ini menjadi momentum mewujudkan IPB 4.0. 

"IPB 4.0 saatnya kita kembangkan capital sosial dan entrepreneur capita, itu penting," kata Arif.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018