Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan volume penjaminan untuk produk program dan nonprogram sebesar Rp98 triliun hingga Agustus 2018.

Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto ditemui di Gedung Jamkrindo, Jakarta, Senin, mengatakan volume penjaminan hingga Agustus 2018 tersebut tumbuh sekitar 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Jamkrindo bergerak di bidang penjaminan dengan produk program dan nonprogram. Randi mengatakan porsi penjaminan untuk produk nonprogram sudah sudah lebih banyak dibandingkan dengan produk program.

"Selama ini sudah banyak porsi yang nonprogram, sekitar 60 persen. Produk yang program sudah di bawah 50 persen," kata dia.

Produk untuk mendukung program pemerintah adalah penjaminan KUR, penjaminan kredit pemilikan rumah (KPR) sejahtera dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dan penjaminan sistem resi gudang.

Sementara produk nonprogram adalah pembiayaan umum, pembiayaan mikro, pembiayaan konstruksi dan pengadaan barang/jasa, pembiayaan multiguna, penjaminan distribusi barang, hingga penjaminan teknologi finansial (fintech).

Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp156,8 triliun di 2018 yang terdiri atas penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Rp50 triliun dan non-KUR Rp106,8 triliun.

Jamkrindo memiliki jaringan kerja di sembilan kantor wilayah, satu kantor cabang khusus, 56 kantor cabang, dan 16 kantor unit pelayanan (KUP). Selama 2017, Jamkrindo membukukan aset Rp14,6 triliun, tumbuh dari Rp13,4  triliun pada 2016. 

Pewarta: Calvin Basuki

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018