Bogor 5/3 (Antara) - Wali Kota Bogor Ahmat Ru`yat mengingatkan kalangan dunia usaha untuk mengutamakan keselamatan kerja bagi kayawannya.
"Persoalan keselamatan jangan dipandang dari segi biaya, karena dengan sehat dan selamat, bekerja pun akan produktif," kata Ru`yat dalam peringatan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tingkat Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Ru`yat menyebutkan, pengusaha harus memposisikan tenaga kerja sebagai aset, dan bukan barang.
"Jangan pernah bersikap ketika sehat digunakan, ketika sakit dibuang," katanya.
Menurut Ru`yat para pekerja adalah aset, mitra yang harus dipuaskan, yang harus diberikan layanan oleh perusahaan,
Sebaliknya, para pekerja juga serikat buruh harus memadang bahwa para pengusaha adalah pelanggan yang harus dipuaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor Bambang Budianto mengatakan, bulan K3 tahun 2013 bersifat strategis.
Kegiatan tersebut diisi dengan pelatihan P3K bersertifikasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan pelatihan pemadaman kebakaran, pelatihan evakuasi dari ketinggian.
Selain itu juga dilakukan kegiatan bersifat promotif antara lain pemasangan bendera dan spanduk K3 dilingkungan perusahaan, pertandingan olahraga, sosialisai K3, seminar K3, Pameran K3, dan demo K3.
"Melalui bulan K3 ini, kita mengajak dunia usaha dan para pekerja untuk terus meningkatkan kinerja dan hubungan industrial yang baik dengan mengedepankan keselamatan, kesehatan kerja," katanya.
Acara bulan K3 ditutup dengan simulasi penyelamatan para pekerja yan terjebak kebakaran di salah satu perkantoran. Lokasi simulasi berlangsung di Bogor Nirwana Residence.
Menurut Bambang, simulasi ini dalam rangka kesiapan tim penyelamat keselamatan kerja dalam mengevakuasi para pekerja yang terjebak dari peristiwa kebakaran khususnya gedung tinggi.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Persoalan keselamatan jangan dipandang dari segi biaya, karena dengan sehat dan selamat, bekerja pun akan produktif," kata Ru`yat dalam peringatan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tingkat Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Ru`yat menyebutkan, pengusaha harus memposisikan tenaga kerja sebagai aset, dan bukan barang.
"Jangan pernah bersikap ketika sehat digunakan, ketika sakit dibuang," katanya.
Menurut Ru`yat para pekerja adalah aset, mitra yang harus dipuaskan, yang harus diberikan layanan oleh perusahaan,
Sebaliknya, para pekerja juga serikat buruh harus memadang bahwa para pengusaha adalah pelanggan yang harus dipuaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor Bambang Budianto mengatakan, bulan K3 tahun 2013 bersifat strategis.
Kegiatan tersebut diisi dengan pelatihan P3K bersertifikasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan pelatihan pemadaman kebakaran, pelatihan evakuasi dari ketinggian.
Selain itu juga dilakukan kegiatan bersifat promotif antara lain pemasangan bendera dan spanduk K3 dilingkungan perusahaan, pertandingan olahraga, sosialisai K3, seminar K3, Pameran K3, dan demo K3.
"Melalui bulan K3 ini, kita mengajak dunia usaha dan para pekerja untuk terus meningkatkan kinerja dan hubungan industrial yang baik dengan mengedepankan keselamatan, kesehatan kerja," katanya.
Acara bulan K3 ditutup dengan simulasi penyelamatan para pekerja yan terjebak kebakaran di salah satu perkantoran. Lokasi simulasi berlangsung di Bogor Nirwana Residence.
Menurut Bambang, simulasi ini dalam rangka kesiapan tim penyelamat keselamatan kerja dalam mengevakuasi para pekerja yang terjebak dari peristiwa kebakaran khususnya gedung tinggi.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013