Bekasi, Jawa Barat, (Antaranews Megapolitan) - Sekolah Tinggi Politeknik Ketenagakerjaan di Kota Bekasi, Jawa Barat, saat ini telah memiliki total 180 mahasiswa sejak resmi dioperasionalkan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri pada 15 Agustus 2017.

"Hingga Juli 2018, Politeknik Ketenagakerjaan telah memperoleh tambahan 90 mahasiswa dari angkatan kedua, sehingga total jumlah mahasiswa kami saat ini sebanyak 180 orang," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Retna Pratiwi, di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, minat angkatan kedua pada institusi pendidikan tinggi yang beralamat di Jalan Guntur Raya No.1, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ini 
terbilang cukup tinggi meski baru berusia setahun pada 2018.

Jumlah pendaftar pada angkatan kedua 2018 tercatat mencapai 4.000 orang lebih, namun 3.910 di antaranya gugur dalam tahapan seleksi.

"Setelah dites secara online, tersisa 1.360 yang lolos dan pada tahapan psikotes yang lolos 500 orang," katanya.

Usai tahapan tes akhir, pihaknya memperoleh tambahan 90 orang mahasiswa baru yang tergabung di angkatan kedua 2018.

"Kami hanya menyediakan 90 bangku di kampus Politeknik Ketenagakerjaan, namun enam di antaranya mengundurkan diri karena diterima di perguruan tinggi lain, namun kami sudah gantikan posisinya dengan yang baru," katanya.

Tingginya minat masyarakat untuk menempuh pendidikan di Polteknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) itu mengakibatkan pihaknya mengalami kekurangan ruang belajar.

"Kami atur maksimal, karena ruangan yang dimiliki hanya empat lokal di Balai Latihan Kerja (BLK) Cevest. Ini mengakibatkan penambahan jam belajar dan jam kerja dosen bertambah dari biasanya selesai jam 16.00 WIB, kini sampai jam 17.30 WIB," katanya.

Pihaknya hingga kini baru memiliki 14 orang tenaga pengajar yang sebagian belum bekerja secara menetap.

Tenaga pengajar atau dosen itu direkrut pihaknya dari kalangan pegawai di Kemenaker dan praktisi manajemen industri.

"Saat ini kami belum membentuk badan eksekutif mahasiswa. Tapi sekarang sudah ada embrio sepuluh komunitas dari kelompok olahraga, kesenian hingga bahasa inggris," katanya.

Polteknaker diresmikan operasionalnya oleh tiga Menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla menghadiri peresmian Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) pada Kamis (26/10/2017).

Selain Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri, dua menteri lainnya yang hadir  adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan  Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Asman Abnur dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir.

Hanif mengatakan, tantangan ketenagakerjaan ke depan yang semakin kompleks membutuhkan sumber daya manusia yang profesional di bidang Ketenagakerjaan.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Kemnaker perlu membangun politeknik yang spesifik pada aspek ketenagakerjaan. 

“Oleh karena itu, kita mendirikan Politeknik Ketenagakerjaan yang membuka tiga program studi yaitui Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Relasi Industri, dan Manajemen Sumber Daya Manusia,” kata Hanif.

***3***

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018