Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Kenaikan harga tiket Kereta Api (KA) Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat yang ditetapkan mulai Selasa, (4/9) masih dalam batas kewajaran dan masih rendah dari tarif batas atas (TBA).
"Tiket KA Pangrango memang mengalami kenaikan untuk kelas Ekonomi yang awalnya Rp25 ribu untuk hari biasa dan weeken atau akhir pekan Rp30 ribu sekarang setelah adanya penyesuaian menjadi Rp35 ribu. Sementara untuk kelas Eksekutif dari Rp60 ribu di hari biasa dan akhirnya pekan Rp70 ribu sekarang menjadi Rp80 ribu. Dan penaikan ini masih dalam batas wajar," kata Humas Humas Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Edy Kuswoyo melalui sambungan pesan pendeknya, Rabu.
Menurutnya, penyesuaian tarif ini disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya, PT KAI memberlakukan tarif promo untuk KA Pangrango dengan menggunakan tarif batas bawah (TBB).
Lanjut dia, KA Pangrango merupakan angkutan komersil bukan KA PSO (public service obligation) sehingga PT KAI bisa mengatur penyesuian tarifnya. Terkecuali untuk KA PSO atau perintis yang regulasinya masih diatur di Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub).
Sebenarnya, tarif yang diberlakukan untuk KA Pangrango ini masih lebih murah karena sesuai dengan TBA untuk kelas Eksekutif mencapai Rp90 ribu dan untuk Ekonomi Rp45 ribu setiap tiketnya.
"Pelayanan tentunya pasti ditingkatkan, khusunya dalam kenyamanan dan kemanan penumpang selama menggunakan jasa angkutan masal ini. Keberadaan KA Pangrango pun membantu masyarakat Sukabumi yang hendak ke Bogor maupun sebaliknya," tambahnya.
Sementara, Kepala Stasion Sukabumi Heru Salam mengatakan pascaditetapkannya kenaikan harga tiket tersebut belum ada efeknya terhadap penumpang. Sebab pada H+2 penaikan tarif kebanyakan calon penumpang masih mengguunakan tiket boking yang dipesan sebelum harganya naik.
"Tiket yang digunakan sekarang tarifnya masih yang lama, sehingga kita belum mengetahui efek dari kenaikan tarif tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Tiket KA Pangrango memang mengalami kenaikan untuk kelas Ekonomi yang awalnya Rp25 ribu untuk hari biasa dan weeken atau akhir pekan Rp30 ribu sekarang setelah adanya penyesuaian menjadi Rp35 ribu. Sementara untuk kelas Eksekutif dari Rp60 ribu di hari biasa dan akhirnya pekan Rp70 ribu sekarang menjadi Rp80 ribu. Dan penaikan ini masih dalam batas wajar," kata Humas Humas Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Edy Kuswoyo melalui sambungan pesan pendeknya, Rabu.
Menurutnya, penyesuaian tarif ini disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya, PT KAI memberlakukan tarif promo untuk KA Pangrango dengan menggunakan tarif batas bawah (TBB).
Lanjut dia, KA Pangrango merupakan angkutan komersil bukan KA PSO (public service obligation) sehingga PT KAI bisa mengatur penyesuian tarifnya. Terkecuali untuk KA PSO atau perintis yang regulasinya masih diatur di Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub).
Sebenarnya, tarif yang diberlakukan untuk KA Pangrango ini masih lebih murah karena sesuai dengan TBA untuk kelas Eksekutif mencapai Rp90 ribu dan untuk Ekonomi Rp45 ribu setiap tiketnya.
"Pelayanan tentunya pasti ditingkatkan, khusunya dalam kenyamanan dan kemanan penumpang selama menggunakan jasa angkutan masal ini. Keberadaan KA Pangrango pun membantu masyarakat Sukabumi yang hendak ke Bogor maupun sebaliknya," tambahnya.
Sementara, Kepala Stasion Sukabumi Heru Salam mengatakan pascaditetapkannya kenaikan harga tiket tersebut belum ada efeknya terhadap penumpang. Sebab pada H+2 penaikan tarif kebanyakan calon penumpang masih mengguunakan tiket boking yang dipesan sebelum harganya naik.
"Tiket yang digunakan sekarang tarifnya masih yang lama, sehingga kita belum mengetahui efek dari kenaikan tarif tersebut," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018