Sumbawa Barat, NTB (Antaranews Megapolitan) - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali datang kali kedua ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (30/8). Hal itu dilakukan untuk melaksanakan amanat Presiden Jokowi memantau proses pemulihan sosial korban gempa.
"Ada dua hal yang ingin saya dapat saat ke sini. Pertama, mengetahui dan mengevaluasi penanganan korban bencana alam di Sumbawa Barat. Kedua, melihat dan mengevaluasi pelaksanaan program bansos yakni PKH (program keluarga harapan) dan Rastra (bantuan pangan beras sejahtera (Rastra)," kata Mensos di hadapan para penerima bansos PKH dan Bantuan Rastra di Kantor Bupati Sumbawa Barat, NTB.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dengan tegas meminta penanganan pascagempa bumi di NTB berjalan baik dan segera memulihkan kegiatan perekonomian wilayah setempat. Tindak lanjut arahan itu tertuang dalam Inpres No 5/2018 Tentang Percepatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan Wilayah Terdampak di NTB.
Dalam merespon Inpres tersebut, Agus menyatakan Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan langkah tanggap darurat meliputi penyediaan kebutuhan tempat tinggal sementara, pemenuhan kebutuhan permakanan, serta pengerahan 30 personel taruna siaga bencana untuk membantu evakuasi dan mengelola dapur umum.
Selanjutnya setelah masa tanggap darurat berakhir 28 Agustus, kini pada tahap pemulihan sosial, Kemensos memberikan santunan korban meninggal, jaminan hidup, bantuan stimulan untuk membantu meringankan beban ekonomi warga terdampak gempa dan layanan dukungan psikososial.
Hari ini pemerintah menyalurkan bantuan senilai Rp5,9 miliar. Bantuan itu terdiri dari bantuan logistik (Rp1,4 miliar). Berikutnya bantuan mobil truk serbaguna 1 unit senilai Rp397,3 juta, santunan ahli waris korban meninggal Rp60 juta, PKH Tahap III untuk 5.899 keluarga penerima manfaat senilai Rp2,9 miliar dan Rastra Tahap 8 untuk 10.096 kepala keluarga senilai Rp1,1 miliar.
"Semua upaya ini wujud hadirnya negara di tengah rakyat sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar korban bencana diprioritaskan," kata Agus.
Pemerintah, jelas Mensos, juga mengundang pihak swasta untuk besinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk bergotong royong membantu korban gempa di Pulau Sumbawa.
Bupati Sumbawa Besar Musyafirin mengatakan warga Sumbawa amat antusias menyambut bantuan pemerintah pusat, baik PKH, Rastra, maupun logistik tanggap darurat bencana. "Bantuan itu sudah diterima dan sedang tahap pendistribusian," kata dia.
Dia menambahkan kehadiran Mensos di tengah warga Sumbawa Barat yang tertimpa bencana menunjukkan perhatian pemerintah pusat sama besarnya seperti perhatian kepada korban gempa di Pulau Lombok.
Seusai memantau pencairan PKH di Kantor Bupati Sumbawa Barat, Mensos meninjau dapur umum lapangan serta mencicipi makanan yang dihidangkan. Mensos pun menuju tenda layanan psikososial untuk menyapa anak-anak Sumbawa dan memberikan motivasi kepada mereka. Ia berkeyakinan kelak akan muncul pemimpin-pemimpin baru dari Sumbawa di masa depan.
Gempa bumi terjadi di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat, NTB, pada 19 Agustus 2018 pukul 22.56 Wita. Akibat bencana ini, 10 orang meninggal dunia terdiri dari 4 orang di Sumbawa Barat serta 6 jiwa di Sumbawa. Gempa di kedua kabupaten itu juga mengakibatkan 121 orang mengalami luka-luka/rawat inap, 6.136 rumah rusak, dan 55.040 orang mengungsi. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Ada dua hal yang ingin saya dapat saat ke sini. Pertama, mengetahui dan mengevaluasi penanganan korban bencana alam di Sumbawa Barat. Kedua, melihat dan mengevaluasi pelaksanaan program bansos yakni PKH (program keluarga harapan) dan Rastra (bantuan pangan beras sejahtera (Rastra)," kata Mensos di hadapan para penerima bansos PKH dan Bantuan Rastra di Kantor Bupati Sumbawa Barat, NTB.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dengan tegas meminta penanganan pascagempa bumi di NTB berjalan baik dan segera memulihkan kegiatan perekonomian wilayah setempat. Tindak lanjut arahan itu tertuang dalam Inpres No 5/2018 Tentang Percepatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan Wilayah Terdampak di NTB.
Dalam merespon Inpres tersebut, Agus menyatakan Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan langkah tanggap darurat meliputi penyediaan kebutuhan tempat tinggal sementara, pemenuhan kebutuhan permakanan, serta pengerahan 30 personel taruna siaga bencana untuk membantu evakuasi dan mengelola dapur umum.
Selanjutnya setelah masa tanggap darurat berakhir 28 Agustus, kini pada tahap pemulihan sosial, Kemensos memberikan santunan korban meninggal, jaminan hidup, bantuan stimulan untuk membantu meringankan beban ekonomi warga terdampak gempa dan layanan dukungan psikososial.
Hari ini pemerintah menyalurkan bantuan senilai Rp5,9 miliar. Bantuan itu terdiri dari bantuan logistik (Rp1,4 miliar). Berikutnya bantuan mobil truk serbaguna 1 unit senilai Rp397,3 juta, santunan ahli waris korban meninggal Rp60 juta, PKH Tahap III untuk 5.899 keluarga penerima manfaat senilai Rp2,9 miliar dan Rastra Tahap 8 untuk 10.096 kepala keluarga senilai Rp1,1 miliar.
"Semua upaya ini wujud hadirnya negara di tengah rakyat sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar korban bencana diprioritaskan," kata Agus.
Pemerintah, jelas Mensos, juga mengundang pihak swasta untuk besinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk bergotong royong membantu korban gempa di Pulau Sumbawa.
Bupati Sumbawa Besar Musyafirin mengatakan warga Sumbawa amat antusias menyambut bantuan pemerintah pusat, baik PKH, Rastra, maupun logistik tanggap darurat bencana. "Bantuan itu sudah diterima dan sedang tahap pendistribusian," kata dia.
Dia menambahkan kehadiran Mensos di tengah warga Sumbawa Barat yang tertimpa bencana menunjukkan perhatian pemerintah pusat sama besarnya seperti perhatian kepada korban gempa di Pulau Lombok.
Seusai memantau pencairan PKH di Kantor Bupati Sumbawa Barat, Mensos meninjau dapur umum lapangan serta mencicipi makanan yang dihidangkan. Mensos pun menuju tenda layanan psikososial untuk menyapa anak-anak Sumbawa dan memberikan motivasi kepada mereka. Ia berkeyakinan kelak akan muncul pemimpin-pemimpin baru dari Sumbawa di masa depan.
Gempa bumi terjadi di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat, NTB, pada 19 Agustus 2018 pukul 22.56 Wita. Akibat bencana ini, 10 orang meninggal dunia terdiri dari 4 orang di Sumbawa Barat serta 6 jiwa di Sumbawa. Gempa di kedua kabupaten itu juga mengakibatkan 121 orang mengalami luka-luka/rawat inap, 6.136 rumah rusak, dan 55.040 orang mengungsi. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018