Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mendapati warga yang menjadi korban pencemaran Kali Bekasi di kawasan Curug Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Ada beberapa warga di Perumahan Villa Nusa Indah V di Desa Cihangsana, Kabupaten Bogor yang keracunan limbah sungai. Mereka tinggal di dekat Curug Parigi," kata penasihat KP2C Puarman di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, Curug Parigi merupakan wilayah perbatasan yang menjadi titik pertemuan Sungai Cileungsi dengan Kali Bekasi.

Situasi air sungai di lokasi tersebut sempat berubah hitam kental dan mengeluarkan buih.

"Di sana sudah timbul korban, ada yang pusing, mual bahkan muntah. Ada juga warga yang sesak nafas yang tidak sembuh karena bau sungai yang menyengat," katanya.

Dikatakan Puarman, sumber pencemaran diduga kuat berasal dari limbah industri yang berada di bantaran Sungai Cileungsi.

Indikasi itu didapatkannya saat tim KP2C menyisiri hulu suungai Cileungsi sepakan lalu dan mendapati sebuah pipa berdiameter 70 centimeter yang mengeluarkan limbah hasil produksi tekstil.

"Pipa itu tertanam di dasar sungai secara permanen serta mengeluarkan cairan hitam pekat yang bercampur dengan air sungai," katanya.

Pencemaran terparah nampak terjadi di Curug Parigi yang merupakan kawasan wisata di Kota Bekasi dengan objek air terjun mini.

"Air di Curug Parigi sangat parah. Air terjun mini yang membawa limbah mengendap ke dasar sungai dan mengeluarkan bau tidak sedap," katanya.

Puarman berharap seluruh instansi terkait serius menangani situasi itu dengan memberikan tindakan hukum terhadap oknum pencemar sungai.

"Instansi terkait juga harus mencari sumber pencemar lainnya, mumpung air sungai kering selama kemarau lebih mudah melakukan monitoring. Kalau sebulan lagi akan sulit karena sudah masuk musim hujan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018