Bogor (Antaranews Megapolitan) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) gencar melakukan inovasi yang peduli terhadap alam dan lingkungan. Salah satunya adalah kegiatan menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap bencana alam yang sering terjadi di Bogor.

Ide mendidik anak-anak untuk siap siaga terjadinya bencana tumbuh dari ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM ini bernama Kidsrescue. Kidsrescue adalah program pembelajaran mitigasi bencana alam dan lingkungan hutan bagi generasi muda dalam menghadapi global warming. Lokasinya di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Sering terjadi longsor di sekitar TNGHS membuat mahasiswa IPB Kresna Bhayu Adelta beserta rekannya tergerak dalam pembuatan PKM di bidang lingkungan ini. Berdasarkan data dari United Nations International Strategy of Disaster Reduction (UNSDR) disebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama untuk bencana longsor yang kemudian disusul oleh India, Cina, dan Filipina.

Sebagian besar bencana longsor disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan sistem tektonik yang aktif pada saat itu. Walaupun longsor sering terjadi, masyarakat belum memahami pentingnya sebuah tindakan mitigasi atau upaya untuk mengurangi risiko bencana longsor tersebut.

Program pembelajaran mitigasi bencana ini memfokuskan pelatihan mitigasi bencana kepada guru-guru yang diharapkan dapat mengimplementasikan kepada murid-muridnya. Kidsrescue merupakan sebuah program pembelajaran mitigasi bencana alam dan lingkungan hutan bagi generasi muda yang edukatif, inspiratif, dan aplikatif. Program ini meliputi: Demonstrasi dan mitigasi bencana, Pertolongan Pertama, Yura (Yuk Flora), Otan (Olah Hutan), Yusha (Yuk Sharing), dan Fun Competition.

PKM yang diketuai oleh Kresna Bhayu Adelta ini beranggotakan empat orang yaitu Salsabila Nadien, Deni Prihanto, Sabrina Syukrainisa, dan Asti Kharisma dan dibimbing langsung oleh Ir. Nindyantoro.  

Kelima mahasiswa IPB ini optimis dapat menyelesaikan program selama dua bulan sekaligus, melihat respon positif dari warga sekitar, guru-guru, dan pihak pemerintah daerah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai TNGHS juga ikut serta dalam mendukung program ini.

“Tujuan dari program pembelajaran Kidsrescue adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan menciptakan komunitas Kidsrescue sebagai gerakan mitigasi terhadap bahaya bencana alam di sekitar TNGHS dalam menghadapi isu global warming. Manfaat kegiatan dari program Kidsrescue adalah meningkatkan pemahaman terhadap mitigasi bencana serta menambah rasa kepedulian yang dapat menurunkan dampak bencana maupun isu global warming dengan kegiatan yang antisipatif dan aplikatif,” ujarnya. (UNA/Zul)

Pewarta: Oleh Humas IPB/Kresna Bhayu Adelta dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018