Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Universitas Pancasila (UP) akan melakukan pendataan dan rehabilitasi bangunan, dan rumah-rumah penduduk yang rusak di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat terjadinya gempa bumi.
   
"Data sementara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ada sekitar 350 ribu bangunan dan rumah-rumah yang rusak. Data tersebut bisa bertambah dan berkurang," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Budhi M. Suyitno, di sela-sela acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UP, di Jakarta, Senin.
   
Ia menjlaskan, pendataan dilakukan juntuk mengetahui mana bangunan yang rusak parah, setengah rusak, dan bangunan yang masih utuh agar dapat dilakukan rehabilitasi perbaikan secepatnya.
   
"Saat ini kami sudah bekerja dengan mendata 500 unit rumah melalui data sekunder yang dikirim kepada kami, dan ini sudah kami selesaikan," jelasnya.
   
Menurut dia lagi, pihaknya menyiapkan 25 orang rombongan yang diterjunkan langsung ke Lombok. Sesuai dengan permintaan Kementerian PUPR dan imbauan dari Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan proses rehabilitasi bangunan yang rusak akibat gempa di Lombok.
   
"Kami juga akan dibantu tiga perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Bung Karno, Universitas Mpu Tantular, dan ISTN," katanya.
   
Budhy mengatakan lebih lanjut, nantinya ada laporan unit per unit, karena ini menyangkut dana dari pemerintah untuk memberikan bantuan membangun kembali bangunan yang rusak. Langkah pertama mendata bangunan yang rusak kemudian disampaikan ke Kemen PUPR untuk diolah dan dilakukan penetapan oleh PUPR, bangunan mana yang rusak berat, setengah rusak, dan mana yang masih bisa dimanafatkan.
   
Karena itu pihaknya menerjunkan profesional untuk mendata dan mengevaluasi bangunan yang mana yang perlu dikembangkan direnovasi dan rehabilitasi dengan melakukan penelitian secara teknis dan profesional dari ahli-ahli kami, seperti ahli arsitektur, ahli sipi,l dan ahli lanskap.
   
"Nantinya tidak berhenti sampai di sini saja, ada juga kegiatan berkelanjutan, ada upaya agar mahasiswa dilibatkan melalui pengabdian masyarakat. Ini yang kita pelajari seksama, karena kita ingin ada keberlanjutan agar warga Lombok menjadi sejahtera," ujarnya.
   
Sementara itu, Ketua Alumni Universitas Pancasila, Indra Utama mengatakan, kegiatan mendata bagunan yang rusak  di Lombok ini merupakan langkah kedua yang dilakukan Universitas Pancasila.
   
"Sebelumnya kami juga sudah menggalang dana untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Lombok pada awal terjadinya gempa. Langkah selanjutnya akan meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah tersebut teruatama dalam bentuk tempat tinggal dan sanitasi," ujarnya.
   
Indra mengatakan pula bahwa kegiatan rehabilitasi dan pendataan bangunan di Lombok ini merupakan kebangaan bagi kampus UP. Walaupun masih terjadi beberapa gempa namun proses renovasi dan pembangunan kembali harus segera dimulai. (ANT/BPJ).

Pewarta: Feru Lantara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018