Bogor, 3/3 (Antara) - Manajer grub Band Slank Bunda Iffet menyatakan akan membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk kembali melakukan penjaringan para pencandu narkoba agar bisa direhabilitasi pulih dari ketergantungan.
"Tahun 2003 Slank pernah mempunyai tempat rehabilitasi para pencandu, namun 2007 ditutup seiring dibukannya BNN," kata Bunda Iffet saat ditemui dalam acara forum diskusi grup di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Bunda Iffet yang juga ibu dari personel Slank menyebutkan, selama empat tahun beroperasi, tempat rehabilitasi para pencandu narkoba yang terletak di Gang Potlot (markas Slank) tersebut telah merehab lebih dari 100 orang.
Terapis yang dilakukan dengan melakukan pendekatan melalui musik dan cinta.
"Selama itu, rehabilitas di Potlot gratis. Biaya diambil dari 2,5 persen fee konser Slank," katanya.
Pada 2007, tempat rehabilitas Potlot tutup, karena sudah berdirinya BNN.
"Tapi, saya ingin sekali membantu BNN untuk menjaring para pencandu ini. Makanya saya menawarkan diri, apa boleh kami beroperasi kembali," kata Bunda Iffet.
Bunda Ifet mengatakan, rencananya mereka tidak merehab para pencandu, tapi mencari dan menjaring para pencandu untuk selanjutnya diserahkan ke BNN untuk direhabilitasi.
Niatan Bunda Iffet disambut baik oleh pihak BNN yang disampaikan Nurainun Kamil, Kasubbid Penyatuan Kembali Direktorat Pascarehabilitasi Deputi Rehabilitasi BNN.
"Kami sangat mendukung sekali niat bunda Iffet dan berterimakasih atas kepeduliannya membantu BNN, karena kami membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak termasuk masyarakat yang peduli," katanya.
BNN menggelar forum diskusi grup yang mengangkat teman "Peluang bekerja kembali di dunia entertaiment bagi para recovering addict" oleh Direktorat Pasca Rehabilitasi BNN.
Menurut Nurainun, dengan bantuan Slank diharapkan dapat menarik sebanyaknya para pecandu narkoba terutama kalangan remaja untuk direhab dan kembali pulih dari kencanduan terhadap narkoba.
"Karena menyembuhkan orang kecanduan sangat penting. Mereka bisa jadi motor penggerak menyampaikan dampak dari penyalahgunaan narkoba," katanya.
Forum diskusi menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Bens Leo, Sulaeman dari LSM Sahabat Rekan Sebaya dan Komnas Perlindungan anak.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Tahun 2003 Slank pernah mempunyai tempat rehabilitasi para pencandu, namun 2007 ditutup seiring dibukannya BNN," kata Bunda Iffet saat ditemui dalam acara forum diskusi grup di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Bunda Iffet yang juga ibu dari personel Slank menyebutkan, selama empat tahun beroperasi, tempat rehabilitasi para pencandu narkoba yang terletak di Gang Potlot (markas Slank) tersebut telah merehab lebih dari 100 orang.
Terapis yang dilakukan dengan melakukan pendekatan melalui musik dan cinta.
"Selama itu, rehabilitas di Potlot gratis. Biaya diambil dari 2,5 persen fee konser Slank," katanya.
Pada 2007, tempat rehabilitas Potlot tutup, karena sudah berdirinya BNN.
"Tapi, saya ingin sekali membantu BNN untuk menjaring para pencandu ini. Makanya saya menawarkan diri, apa boleh kami beroperasi kembali," kata Bunda Iffet.
Bunda Ifet mengatakan, rencananya mereka tidak merehab para pencandu, tapi mencari dan menjaring para pencandu untuk selanjutnya diserahkan ke BNN untuk direhabilitasi.
Niatan Bunda Iffet disambut baik oleh pihak BNN yang disampaikan Nurainun Kamil, Kasubbid Penyatuan Kembali Direktorat Pascarehabilitasi Deputi Rehabilitasi BNN.
"Kami sangat mendukung sekali niat bunda Iffet dan berterimakasih atas kepeduliannya membantu BNN, karena kami membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak termasuk masyarakat yang peduli," katanya.
BNN menggelar forum diskusi grup yang mengangkat teman "Peluang bekerja kembali di dunia entertaiment bagi para recovering addict" oleh Direktorat Pasca Rehabilitasi BNN.
Menurut Nurainun, dengan bantuan Slank diharapkan dapat menarik sebanyaknya para pecandu narkoba terutama kalangan remaja untuk direhab dan kembali pulih dari kencanduan terhadap narkoba.
"Karena menyembuhkan orang kecanduan sangat penting. Mereka bisa jadi motor penggerak menyampaikan dampak dari penyalahgunaan narkoba," katanya.
Forum diskusi menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Bens Leo, Sulaeman dari LSM Sahabat Rekan Sebaya dan Komnas Perlindungan anak.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013