Bogor (Antaranews Megapolitan) - Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia yang hampir 70 persen wilayahnya adalah perairan laut. Sektor kelautan dan perikanan sudah menjadi salah satu agenda pembangunan nasional. Namun, saat ini kinerja kelembagaan kemaritiman belum berjalan secara efektif dan masih dilakukan secara sektoral.
Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) merancang sebuah gagasan terkait masalah ini. Mereka adalah Agum Gumilar, Raihan ‘Ainun Hasanah, dan Aenyfatchu Rohmah. Ketiga mahasiswa ini menuangkan gagasannya dalam karya tulis berjudul “Indonesian Marine Centre Island: Perancangan Pembangunan Pulau Maritim Futuristik sebagai Pusat Riset Berbasis Academic, Science, and Technology untuk Indonesia Gemilang 2025”.
“Kami melihat bahwa Indonesia memiliki banyak sekali potensi dalam sektor kemaritiman, akan tetapi pengelolaan sumber daya kelautan masih belum berjalan dengan baik. Belum ada mekanisme yang mampu mensinergikan dan memadukan kebijakan dalam pembangunan kelautan di Indonesia,” ujar Agum selaku ketua tim.
Agum menyampaikan bahwa Indonesian Marine Centre Island merupakan kawasan terpadu yang mengintegrasikan sektor industri, perguruan tinggi, riset, dan pemerintah. Kawasan ini dibangun sebagai pusat pendidikan dan teknologi, riset dan pelatihan, pusat inkubasi produk baru, serta pusat industri dan perdagangan.
Indonesian Maritime Centre Island terdiri dari lima pusat penelitian, empat institusi pendidikan dan penelitian, serta 13 organisasi pemerintah dan swasta. Kawasan ini dikelola oleh tenaga profesional yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan mempromosikan budaya berinovasi dan bersaing dalam aspek ilmu pengetahuan dan industri.
“Di dalam kawasan ini terdapat National Maritime University, Marine Research Institute, Indonesian Maritime Business Incubation, Agromarine Techno Park, dan Marine Hitech Company,” jelasnya.
Layanan lainnya yaitu peningkatan kewirausahaan dan inovasi menggunakan inkubator canggih dan penyebaran layanan konseling yang ekstensif.
“Terdapat juga layanan pelatihan pengelasan di bawah air dan mekanik manufaktur yang merupakan produk unggulan dari Indonesian Maritime Centre Island,” katanya.
Dengan bimbingan dari Kastana Sapanli, S.Pi, M.Si, Staf Pengajar Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, gagasan ini menjadi salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis Tahun 2018 dan lolos ke dalam Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke-31 Tahun 2018.
Melalui ide ini, Agum dan kawan-kawan berharap akan terwujud kedaulatan maritim di Indonesia dan dapat meningkatkan pendapatan per kapita melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil. “Kami juga berharap adanya peran serta aktif dari ABG, yakni academician, businessman, dan government dalam pengembangan konsep Indonesian Marine Centre Island ini,” tambahnya. (NIRS/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) merancang sebuah gagasan terkait masalah ini. Mereka adalah Agum Gumilar, Raihan ‘Ainun Hasanah, dan Aenyfatchu Rohmah. Ketiga mahasiswa ini menuangkan gagasannya dalam karya tulis berjudul “Indonesian Marine Centre Island: Perancangan Pembangunan Pulau Maritim Futuristik sebagai Pusat Riset Berbasis Academic, Science, and Technology untuk Indonesia Gemilang 2025”.
“Kami melihat bahwa Indonesia memiliki banyak sekali potensi dalam sektor kemaritiman, akan tetapi pengelolaan sumber daya kelautan masih belum berjalan dengan baik. Belum ada mekanisme yang mampu mensinergikan dan memadukan kebijakan dalam pembangunan kelautan di Indonesia,” ujar Agum selaku ketua tim.
Agum menyampaikan bahwa Indonesian Marine Centre Island merupakan kawasan terpadu yang mengintegrasikan sektor industri, perguruan tinggi, riset, dan pemerintah. Kawasan ini dibangun sebagai pusat pendidikan dan teknologi, riset dan pelatihan, pusat inkubasi produk baru, serta pusat industri dan perdagangan.
Indonesian Maritime Centre Island terdiri dari lima pusat penelitian, empat institusi pendidikan dan penelitian, serta 13 organisasi pemerintah dan swasta. Kawasan ini dikelola oleh tenaga profesional yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan mempromosikan budaya berinovasi dan bersaing dalam aspek ilmu pengetahuan dan industri.
“Di dalam kawasan ini terdapat National Maritime University, Marine Research Institute, Indonesian Maritime Business Incubation, Agromarine Techno Park, dan Marine Hitech Company,” jelasnya.
Layanan lainnya yaitu peningkatan kewirausahaan dan inovasi menggunakan inkubator canggih dan penyebaran layanan konseling yang ekstensif.
“Terdapat juga layanan pelatihan pengelasan di bawah air dan mekanik manufaktur yang merupakan produk unggulan dari Indonesian Maritime Centre Island,” katanya.
Dengan bimbingan dari Kastana Sapanli, S.Pi, M.Si, Staf Pengajar Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, gagasan ini menjadi salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis Tahun 2018 dan lolos ke dalam Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke-31 Tahun 2018.
Melalui ide ini, Agum dan kawan-kawan berharap akan terwujud kedaulatan maritim di Indonesia dan dapat meningkatkan pendapatan per kapita melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil. “Kami juga berharap adanya peran serta aktif dari ABG, yakni academician, businessman, dan government dalam pengembangan konsep Indonesian Marine Centre Island ini,” tambahnya. (NIRS/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018