Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pengerajin boneka dan jasa bordir di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku kalah bersaing harga dengan barang produksi Cina untuk pembuatan maskot Asian Games VXIII/2018.

"Menurut pihak penyelenggara, harga yang ditawarkan pengusaha Cina untuk boneka dan bordir bisa sampai setengahnya lebih murah bila dibandingkan produksi domestik," kata Ketua Himpunan Pengerajin Boneka dan Jasa Bordir (Hibas) Kota Bekasi, Soleman di Bekasi, Sabtu.

Menurut Soleman, pihaknya gagal di tahap lelang pengadaan boneka jenis Bhin Bhin yang berwujud hewan Cendrawasih, Atung hewan rusa Bawean dan Kaka hewan badak bercula satu yang digelar akhir 2017.

Perbedaan harga produksi yang lebih murah di Cina membuat pihak penyelenggara tidak melibatkan 100 lebih anggotanya di Bekasi.

"Pada April 2018, saya coba mendatangi pihak penyelenggara dengan membawa sampel boneka dan bordirannya untuk kembali melobi mereka agar melibatkan pengerajin domestik, namun memang perbedaan harga ini yang menjadi kendala kami," katanya.

Soleman mengungkapkan, harga yang ditawarkan pengerajin domestik untuk satu produk boneka berkisar antara Rp50.000 hingga Rp30.000 tergantung ukurannya.

Namun rupanya, kata dia, produsen Cina menyanggupi untuk memberikan setengah harga dari yang ditawarkan pengerajin Bekasi.

Meski mengaku kecewa, Soleman tetap mendukung kerativitas seluruh anggotanya dalam membuat desain boneka Asian Games 2018 selama tidak melakukan plagiat.

"Semangatnya adalah mempromosikan Asian Games kepada masyarakat. Silahkan saja membuat boneka di luar ketentuan para pemegang lisensi, yang penting tidak plagiat 100 persen," katanya.

Salah satu pengerajin boneka di Kota Bekasi, Indah Turiri, mengaku menyiasati ketiadaan lisensi dengan membuat maskot Asian Games berbentuk bantal.

"Bantal ini kita bordir dengan tema Asian Games `Energy of Asia` atau tulisan Asian Games 2018," kata Indah Turiri.

Sejak bergulirnya pertandingan sepak bola pria Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, pemilik tenant `Valentine` itu mengaku telah mengantongi 20 persen pendapatan dari target penjualan selama sebulan senilai Rp100 juta.

Riri menawarkan produk rumahannya itu dengan membuka booth khusus Asian Games di Metropolitan Mal, Summarecon Mal Bekasi dan Grand Mal Bekasi.

"Booth ini difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Bekasi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018