Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Ratusan pendukung tim nasional Indonesia yang tengah mengantre memlian tiket babak penyisihan Grup A sepak bola putra Asian Games 2018 di Bekasi mendesak panitia mengumumkan secara terbuka hasil penjualan tiket B offline, Rabu siang.

"Kalau memang tiket B yang seharga Rp75.000 sudah habis, kita minta diumumkan secara terbuka siang ini juga lewat pengeras suara," kata suporter timnas Indonesia asal Bogor, Agung (30) di Bekasi, Jawa Barat.

Desakan itu muncul saat ratusan pengantre tiket kecewa dengan habisnya stok tiket kelas B, sementara petugas di loket timur Stadion Patriot Chandrabaga hanya menyisakan tiket kelas VIP Rp500.000 dan kelas A RpRp300.000.

Harga tiket yang tersisa itu dianggap para suporter terlalu mahal untuk babak penyisihan grup.

"Saya ini hanya buruh pabrik. Semangat saya dan teman-teman berharap bisa dapat tiket offline karena awalnya diinfokan bukanya jam 10.00 WIB, tapi nyatanya sudah dibuka sejak jam 07.00 WIB," kata Jajang (27).

Desakan para suporter agar panitia mengumumkan secara terbuka hasil penjualan tiket, karena mereka khawatir terhadap praktik percaloan.

Sejumlah calo yang berkeliaran di sekitar loket timur Stadion Patriot menawarkan tiket kelas B dengan harga Rp200.000 per lembar.

"Jangan sampai tiket B ini habis gara-gara diborong calo. Kami tidak terima, makanya kalau panitia berani, ayo umumkan secara terbuka lewat pengeras suara," katanya.

Secara terpisah anggota Departemen Ticketing INASGOC Tohap? Martua Pakpahan membenarkan tiket offline B yang dialokasikan panitia untuk hari ini telah habis.

"Kami telah menjalin kesepakatan bahwa penjualan tiket kita pihak ketigakan melalui Kiostik," katanya.

Tohap mengatakan seharusnya suporter memahami bahwa tiket yang tersedia hingga pukul 11.00 WIB hanya untuk kelas VIP dan A.

Pemberitahuan itu juga sudah dipampang panitia di kaca lokal untuk diketahui suporter.

Terkait tudingan praktik percaloan tiket, Tohap mengaku telah berupaya meminimalisasi percaloan dengan membatasi kuota pembelian tiket secara online maupun offline maksimal lima tiket.

 "Kami juga sudah melibatkan kepolisian untuk menertibkan oknum yang menjual tiket secara ilegal," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018