Sukabumi, 26/2 (Antara) - Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudi SH Kota Sukabumi, tidak mampu menampung jumlah pasien yang berobat rawat inap sehingga para pasien tersebut terpaksa harus ditampung di lorong karena seluruh kamar penuh.

"Tidak tertampungnya pasien di RSUD Syamsudin SH karena membludaknya jumlah pasien, bahkan kondisi seperti ini hampir setiap hari terjadi. Tidak tertampungnya pasien ini karena kapasitas kamar dari kelas I sampai III sudah terisi penuh, bahkan yang datang lebih banyak dibandingkan dengan yang keluar," kata Bagiaan Humas dan Hukum RSUD R Syamsudin SH Joni Setiawan kepada wartawan, di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, RSUD Syamsudin atau lebih dikenal Bunut tidak hanya menampung pasien dari dalam Kota Sukabumi saja tetapi dari luar daerahpun banyak yang berobat ke rumah sakit milik Pemkot Sukabumi. Bahkan dari hasil pendataan pihaknya, 60 persen pasien berasal dari luar Kota Sukabumi dan sisanya dari dalam daerah.

Lebih lanjut, bahkan pasien rumah sakit ini pun tidak hanya dari daerah tetangga saja, tetapi ada pasien yang berasal dari Banten. Pasien  dari luar Provinsi Jabar tersebut lebih memilih Bunut karena tarif yang murah serta peralatan yang bisa dikatakan memadai.

"Pasien yang rawat inap mayoritas merupakan pasien jamkesmas dan jamkesda, dari hasil perhitungan kami selama sepekan terakhir ini ada peningkatan jumlah pasien sekitar 30 persen. Tingginya pasien rawat ini karena dipengaruhi oleh cuaca buruk yang tidak kunjung berhenti," tambahnya.

Dikatakan Joni, sebenarnya kamar kelas III untuk melayani pasien tidak mampu jumlahnya ditambah, namun karena RSUD Syamsudin SH merawat pasien tidak hanya warga Kota Sukabumi, sehingga banyak pasien yang tidak kebagian kamar rawat inap.

"Kebanyakan pasien yang berobat menderita penyakit dalam dan demam, ini disebabkan karena faktor cuaca yang biasa menyebar saat cuaca buruk seperti ini," kata Joni.

Sementara, salah seorang pasien, Karto mengatakan dirinya sudah beberapa hari terpaksa dirawat di kursi roda, karena bangsalnya pun sudah habis, dan dirinya terpaksa harus menunggu pasien rawat inap lainnya yang sudah keluar rumah sakit.

"Saya hanya berharap agar secepatnya mendapatkan ruangan dan tempat tidur karena jika kondisinya seperti ini walaupun diobati ,tetapi sakitnya tidak akan sembuh," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013