Bogor (Antaranews Megapolitan) - Prof. Dr. Tadanori Aimi,  guru besar Universitas Tottori, Jepang memberikan Kuliah Umum  Genetics and Breeding of Mushroom pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor khususnya Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Kamis (9/8) di Kampus IPB Dramaga.

Prof. Tadanori menjelaskan tentang reproduksi genetika yang berlangsung dalam cendawan, khususnya Basidiomycota. “Reproduksi cendawan dapat berlangsung secara natural, yang berarti terjadinya penggabungan antara dua struktur dasar cendawan, atau dikenal dengan hifa, yang berbeda atau serupa. Rekayasa dari proses tersebut dapat meningkatkan diversitas cendawan atau meningkatkan kualitasnya. Beberapa teknik reproduksi tersebut diantaranya cross breeding, mutasi, fusi protoplasma, dan rekayasa genetika,” kata Prof. Tadanori.

Teknik tersebut mendorong Prof. Tadanori untuk berusaha mengembangkannya. Dia bersama dengan rekan-rekannya menyusun sebuah sistem rekayasa reproduksi pada jamur. Sistem ini, jika dijalankan dengan benar, akan menghasilkan keturunan baru yang memiliki ketahanan terhadap antibiotik. Sistem ini sudah mereka jalankan pada spesies jamurPholiota nameko. Hasilnya jamur P. nameko memiliki ketahanan tinggi terhadap fungisida carboxin dan antibiotik hygromycin B.

Riset yang dilakukan oleh Prof. Tadanori memicu beberapa pertanyaan baik dosen maupun mahasiswa. Mereka menanyakan potensi cendawan yang ada bila dilakukan rekayasa. “Hanya terbatas,” jawab Sang Profesor. Ukuran tubuh buah, misalnya, kira-kira dapat direkayasa hanya sebesar dua kali lipatnya, bukannya sepuluh atau seratus kali lipat.

Kuliah  ini  membuka cakrawala pengetahuan bagi para pesertanya. “Melampaui batas,” kata salah seorang peserta kuliah dari Departemen Biologi IPB. Adanya spesies cendawan yang direkayasa merupakan pengetahuan baru baginya. “Saya mendapat informasi baru yang bermanfaat,” jelasnya. Dalam kesempatan itu hadir  Prof. Dr. Ir. Lisdar A. Manaf sebagai kolaborator dari Prof. Tadanori. (AGH/ris).

Pewarta: Naryo

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018