Bogor (Antaranews Megapolitan) - Resimen Mahasiswa (Menwa) Institut Pertanian Bogor (IPB) gelar Pendidikan Bela Negara Tahun Akademik 2017-2018.
Kali ini Pendidikan Bela Negara yang dilaksanakan selama sepuluh hari ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, Sekolah Vokasi IPB berbagai angkatan. Upacara penutupan Pendidikan Bela Negara dilakukan di Kampus IPB Dramaga,Bogor (7/8).
Pembina Resimen Mahasiswa (Menwa) IPB, Prof. Sumardjo ketika menjadi inspektur upacara menyampaikan bahwa Pendidikan Bela Negara ini dibutuhkan tidak hanya membaca tapi langsung praktek. Pembentukan karakter itu perlu dipraktikkan.
“Dengan praktik maka akan muncul ciri keperibadian calon pemimpin bangsa. Pendidikan Bela Negara ini potensial membentuk mahasiswa pertanian cinta tanah air. Membentuk mahasiswa tangguh dan disiplin karena sudah mendapat gemblengan oleh orang-orang yang berkompeten. Dengan pendidikan bela negara, para siswa menjadi lebih cinta tanah air dan membentuk pribadi dengan mental yang tangguh,” ujarnya.
Seksi Operasi Menwa IPB, Ayu F.R, menyampaikan bahwa dalam pendidikan ini peserta dibekali materi tri dharma pendidikan tinggi, proxy war, wawasan kebangsaan, wawasan nasional, serta kepemimpinan pemuda.
“Mereka dilatih oleh pelatih yang didatangkan langsung dari Yonif 315 Garuda, Menwa pendamping dan pelatih. Selain itu seperti halnya dalam pendidikan resimen mahasiswa, dalam pendidikan bela negara ini juga para peserta diajak long march dari Taman Sari ke Gunung Bunder, Ciampea,” terangnya.(dh/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kali ini Pendidikan Bela Negara yang dilaksanakan selama sepuluh hari ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, Sekolah Vokasi IPB berbagai angkatan. Upacara penutupan Pendidikan Bela Negara dilakukan di Kampus IPB Dramaga,Bogor (7/8).
Pembina Resimen Mahasiswa (Menwa) IPB, Prof. Sumardjo ketika menjadi inspektur upacara menyampaikan bahwa Pendidikan Bela Negara ini dibutuhkan tidak hanya membaca tapi langsung praktek. Pembentukan karakter itu perlu dipraktikkan.
“Dengan praktik maka akan muncul ciri keperibadian calon pemimpin bangsa. Pendidikan Bela Negara ini potensial membentuk mahasiswa pertanian cinta tanah air. Membentuk mahasiswa tangguh dan disiplin karena sudah mendapat gemblengan oleh orang-orang yang berkompeten. Dengan pendidikan bela negara, para siswa menjadi lebih cinta tanah air dan membentuk pribadi dengan mental yang tangguh,” ujarnya.
Seksi Operasi Menwa IPB, Ayu F.R, menyampaikan bahwa dalam pendidikan ini peserta dibekali materi tri dharma pendidikan tinggi, proxy war, wawasan kebangsaan, wawasan nasional, serta kepemimpinan pemuda.
“Mereka dilatih oleh pelatih yang didatangkan langsung dari Yonif 315 Garuda, Menwa pendamping dan pelatih. Selain itu seperti halnya dalam pendidikan resimen mahasiswa, dalam pendidikan bela negara ini juga para peserta diajak long march dari Taman Sari ke Gunung Bunder, Ciampea,” terangnya.(dh/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018