Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Jawa Barat berupaya memasarkan produk-produk Industri kecil, dan menengah (IKM) untuk masuk ke sejumlah ritel dengan meningkatkan kapasitas pelaku IKM melalui perizinan maupun pelatihan produksi, dan pengemasan.

Kepala Disperindag Kabupaten Bogor, Dace Supriadi di Bogor, Jumat mengatakan, banyak pelaku IKM yang kesulitan memasarkan produknya ke ritel seperti minimarket.

"Syarat masuk ritel itu rigit (ketat), jadi banyak IKM kita kesulitan memasarkan produknya masuk minimarket," katanya.

Dace mengatakan, ada sekitar 1.300 ritel di wilayah Kabupaten Bogor. Dalam pengajuan izin pendirian ritel, pihak ritel bersedia untuk menampung produk IKM masuk ke minimarket.

''Sudah jadi persyaratan pendirian ritel harus bermitra dengan IKM," kata Dace.

Tetapi, fakta di lapangan, lanjutnya, ritel memberlakukan persyaratan yang ketat sehingga IKM kesulitan masuk. Sementara itu, kebanyakan IKM baru merintis usahanya, dengan modal seadanya.

Menurut Dace, keberadaan ritel di wilayah Kabupaten Bogor belum memberikan kontribusi terutama dalam membantu pemasaran IKM.

"Untuk tenaga kerja mungkin sudah, tapi berbicara bermitra, mereka bermitra dengan UKM seperti tukang baso, gorengan, berjualan di depan, tetapi ternyata mereka sewa lahan," kata mantan Kasatpol PP Kabupaten Bogor ini.

Untuk itu Dace berharap keberadaan ritel mau membantu IKM dalam memasarkan produknya masuk ke gerai-gerai minimarket, dengan persyaratan yang tidak memberatkan IKM.

Menurutnya, beberapa persyarataan yang memberatkan IKM seperti perizinan, memiliki PIRT, dan kemasan yang harus menarik.

Ia menyebutkan, terdapat 1.400 IKM yang terdaftar di Disperindag Kabupaten Bogor, dari jumlah tersebut, baru sekitar 20 persen yang mengantongi izin.

Salah satu strategi untuk memasarkan produk IKM, melalui program e-SMART IKM dari Dirjen IKM Kementerian Perindustrian.

Menurut dia, program ini sangat bagus dalam membantu IKM memasarkan produknya secara luas melalui perdagangan online. Sehingga IKM dapat meningkatkan produksinya.

"e-SMART IKM ini salah solusi pemasaran produk IKM, program ini bagus. Hasil produk IKM tinggal pesan lewat internet, langsung bisa diantar oleh onjek online," kata Dace.

Namun, yang jadi persoalan, luas wilayah Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecematan dengan 500 desa. Tidak semua masyarakat bisa mengakses teknologi internet dengan keterbatasan pendidikan yang ada.

"Belum semua masyarakat kita bisa internet, apalagi yang dipelosok. Maka itu kita punya program membuat rest area khusus pemasaran IKM, dan UKM," kata Dace.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018