Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Kota Bogor, Samson Purba mengatakan, angka pengganguran terbuka di Kota Bogor mengalami penurunan.
"Tahun ini, sampai Juli 2018 data pencari kerja yang tercatat sebanyak 2.545 pencari kerja," kata Samson, di Bogor, Kamis.
Ia mengatakan, penurunan tersebut berdasarkan survei angkatan kerja nasional (Sakernas), BPS, serta Pusat Dana dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja (Pusdatin-Kemenaker).
Berdasarkan data Disnakertrans, tahun 2015 angka pengangguran di Kota Bogor sebanyak 49.942 jiwa (11,08 persen). Dalam kurun waktu dua tahun, tepatnya 2017 angka penggangguran menjadi 47.438 jiwa (9,57 persen).
"Data pencari kerja yang tercatat di Disnakertrans Kota Bogor sebanyak 3.907 orang dan sebanyak 2.669 orang berhasil ditempatkan," katanya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kota Bogor membaik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan angka penggangguran terbuka di tahun 2017.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh posisi Kota Bogor sebagai kota lintas sekaligus penyangga ibu kota negara.
"Juga adanya kenaikan jumlah tenaga kerja terutama di sektor jasa kemasyarakatan, sektor perdagangan dan sektor transportasi serta sektor komunikasi," lanjutnya.
Samson menambahkan, perdagangan dan jasa kemasyarakatan menjadi sektor penopang banyaknya tenaga kerja yang terserap di Kota Bogor.
Ia memprediksikan, ke depan beberapa sektor yang masih bisa bertahan dan menyerapkan tenaga kerja adalah sektor jasa, dan sektor perdagangan melalui industri kecil, serta menengah.
"Sehingga tenaga kerja dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, produktif dan berdaya saing," kata Samson.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Tahun ini, sampai Juli 2018 data pencari kerja yang tercatat sebanyak 2.545 pencari kerja," kata Samson, di Bogor, Kamis.
Ia mengatakan, penurunan tersebut berdasarkan survei angkatan kerja nasional (Sakernas), BPS, serta Pusat Dana dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja (Pusdatin-Kemenaker).
Berdasarkan data Disnakertrans, tahun 2015 angka pengangguran di Kota Bogor sebanyak 49.942 jiwa (11,08 persen). Dalam kurun waktu dua tahun, tepatnya 2017 angka penggangguran menjadi 47.438 jiwa (9,57 persen).
"Data pencari kerja yang tercatat di Disnakertrans Kota Bogor sebanyak 3.907 orang dan sebanyak 2.669 orang berhasil ditempatkan," katanya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kota Bogor membaik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan angka penggangguran terbuka di tahun 2017.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh posisi Kota Bogor sebagai kota lintas sekaligus penyangga ibu kota negara.
"Juga adanya kenaikan jumlah tenaga kerja terutama di sektor jasa kemasyarakatan, sektor perdagangan dan sektor transportasi serta sektor komunikasi," lanjutnya.
Samson menambahkan, perdagangan dan jasa kemasyarakatan menjadi sektor penopang banyaknya tenaga kerja yang terserap di Kota Bogor.
Ia memprediksikan, ke depan beberapa sektor yang masih bisa bertahan dan menyerapkan tenaga kerja adalah sektor jasa, dan sektor perdagangan melalui industri kecil, serta menengah.
"Sehingga tenaga kerja dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, produktif dan berdaya saing," kata Samson.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018