Bogor (Antaranews Megapolitan) - Tim pendaftaran masif BPJS Ketenagakerjaan Kota Bogor, Jawa Barat, menerapkan pemantauan terhadap kepersertaan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Ketua Tim pendaftaran masif BPJS Ketenagakerjaan Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Rabu, mengatakan pemantauan atau monitoring ini dimaksudkan memantau cakupan kepesertaan bagi seluruh pekerja di daerah ini (universal coverage).

"Tujuan pemantauan ini untuk melihat `universal coverage` pemberian kerja sampai dengan tingkat kelurahan dan tingkat RT bagi universal coverage pekerja di usia 18 tahun keatas," katanya.

Ade yang juga Sekretaris Daerah Kota Bogor menyebutkan, cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja selaras dengan mimpi Kota Bogor tahun 2025 mewujudkan masyarakat Kota Bogor yang madani.

"Pemahaman kami, makna masyarakat madani terkait bagaimana terfasilitasinya hari tua, kesehatannya, kesejahteraan dan yang lainnya. Keyakinan kami ini akan terakselerasi ketika masyarakat terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan," katanya.

Untuk memastikan hal itu, tim pendaftaran masif BPJS Ketenagakerjaan membuat monitoring dan pemasangan stiker kepesertaan.

"Monitoring ini juga untuk memantau kepesertaan pemberi kerja Kota Bogor, yang belum terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan semester pertama tahun 2017 jumlah kepesertaan di Kota Bogor mencapai 96.365 peserta. Jumlah tersebut terdiri atas 92.550 tenaga kerja penerima upah, dan 3.815 tenaga kerja bukan penerima upah.

Sementara berdasarkan data konsolidasi bersih (DKB) semester II tahun 2017 Disdukcapil Kota Bogor, jumlah penduduk Kota Bogor yang berusia diatas 18 tahun sebanyak 600.815.

Ade menambahkan, monitoring ini perlu dilakukan, karena selama ini tim belum memiliki pantauan universal coverage dan kepesertaan pemberi kerja Kota Bogor secara elektronik yang bisa dilihat secara `(sewaktu-waktu) `real-time` 24 jam.

"Jika data yang ada sudah terkoneksi dan bersinergi antara Disdukcapil dan BPJS Ketenagakerjaan maka akan memberikan manfaat dan kemudahan," kata Ade.

Asisten Deputi Perluasan Kepesertaan Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Teguh Wiyono mengapresiasi, telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam mewujudkan universal coverage BPJS TK.

Menurutnya, Kota Bogor menjadi salah satu kota yang paling terdepan dalam memberikan pelayanan BPJS Ketenagakerjaan.

"Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bogor melalui dinas terkait dirasa sudah komplit dan komprehensif, dari tingkat pemerintah hingga ke tingkat RT nya sudah termonitor semua," katanya.

Kaitan program stikerisasi di Kota Bogor Teguh mengatakan, apa yang dilakukan Kota Bogor satu langkah dibanding BPJS Ketenagakerjaan yang memprogramkannya pada tahun 2019 nanti.

Terkait program stikerisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Teguh mengatakan pihaknya tinggal menunggu konfirmasi pengajuan kebutuhan stiker yang diajukan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bogor.

"Warna stiker dibagi dua, warna hijau adalah yang sudah terdaftar dan merah bagi yang belum terdaftar," kata Teguh.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018