Abuja (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Nigeria setuju untuk meminjam dana sebesar 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) dari Bank Dunia demi untuk mendanai pemberantasan polio serta peningkatan imunisasi, kata Kementerian Keuangan Kemi Adeosun, Rabu.

Setelah upaya global untuk menghapuskan polio, hanya 22 penderita muncul pada tahun lalu.

Jumlah itu turun dari 350.000 penderita pada 30 tahun lalu, kata Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, hingga polio dapat diberantas secara penuh, selalu ada ancaman bahwa penyakit itu bisa muncul lagi, membuat anak-anak di seluruh dunia rentan terkena.

Nigeria berada di ambang keberhasilan menumpas virus tersebut namun negara itu pada 2016 melaporkan penderita pertama muncul dalam dua tahun belakangan.

Nigeria saat ini menjadi salah satu dari tiga negara di Planet Bumi masih terkena polio, bersama Pakistan dan Afghanistan, kata WHO.

Nigeria telah mencatat tidak ada kasus baru dalam 21 bulan dan bisa dinyatakan bebas polio pada Juli 2019 jika kasus itu tidak lagi ditemukan.

Pinjaman Bank Dunia untuk 20 tahun tersebut dikenai bunga 1,25 persen dan tidak dikenai kewajiban untuk dibayar selama lima tahun.

Dana itu akan digunakan di 12 negara bagian, terutama di wilayah utara Nigeria. Beberapa daerah di Nigeria utara mengalami gempuran serangan oleh kelompok Boko Haram.

Adeosun mengatakan pinjaman dari Bank Dunia itu akan membantu pemerintah mencapai dan melanjutkan 80 persen pencakupan vaksin polio oral di setiap negara bagian di Nigeria serta meningkatkan program imunisasi, sebagai bagian dari upaya pemberantasan polio secara global.

Milioner pendiri Microsoft, Bill Gates, mengatakan kepada Reuters pada Maret bahwa Yayasan Bill & Melinda Gates yang dipimpinnya sedang mendorong vaksinasi polio di Nigeria utara dan Chad.

"Bill & Melinda Gates Foundation" sejauh ini telah menjanjikan 1,6 miliar dolar di Nigeria, yang menjadi investasi terbesar yayasan itu di Afrika.

Pada Juni, Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai 2,1 miliar dolar untuk mendanai proyek di Nigeria.

Penerjemah: T. Mutiasari/B. Soekapdjo. 


 

Pewarta: M. Tohamaksun

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018