Karawang (Antaranews Megapolitan) - Penyerapan pupuk di sekitar daerah Jawa Barat dan Banten pada musim kemarau tahun ini berkurang karena areal sawah di wilayah Jawa Barat dan Banten sudah terkena dampak kemarau.

Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, di Kabupaten Karawang, Rabu, mengatakan pengurangan atau penurunan serapan pupuk itu sudah terjadi sejak awal Agustus 2018.

Ia mengatakan, penurunan penyerapan pupuk cukup besar, mencapai 50 persen. Biasanya mampu melakukan penyerapan pupuk hingga 3.000 ton per hari ke seluruh wilayah di Jawa Barat dan Banten. 

Tetapi, pada musim kemarau seperti saat ini, pupuk yang didistribusikan hanya 1.500 ton.

"Penurunan serapan pupuk ini karena sudah memasuki musim kemarau," kata dia.

Pada musim kemarau tahun ini, sejumlah daerah di Jabar dan Banten terkena dampak kekeringan. Para petani tidak bisa bercocok tanam karena minimnya ketersediaan airnya.

Terjadinya kekeringan ini terjadi di areal persawahan tadah hujan. Selain itu, ada pula areal sawah yang dialiri saluran irigasi terkena dampak musim kemarau. 

Menurut dia, biasanya setiap hari ada 30 armada yang berkeliling mengantarkan pupuk sampai gudang lini III di tingkat kabupaten wilayah Jawa Barat dan Banten. 

Tapi pada musim kemarau, armada yang beroperasi berkurang menjadi 18 unit. Kondisi itu terjadi karena permintaan pupuk yang menurun. 

Ade memastikan stok pupuk yang diproduksi PT Pupuk Kujang cukup aman. Pupuk urea yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan gudang lini III tingkat kabupaten/kota, mencapai 69.847 ton. Stok ini, bisa mencukupi untuk kebutuhan selama dua bulan kedepan.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018