Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mengintensifkan program penerapan pengendalian hama terpadu (PPHT) untuk mewujudkan sektor pertanian secara berkelanjutan mengingat wilayah itu menjadi salah satu lumbung padi nasional.
Kepala Distan Kabupaten Bekasi Abdillah mengatakan implementasi program dimaksud sudah dilakukan kepada dua kelompok tani masing-masing kelompok Sri Mekar di Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, serta Cinta Makmur III di Desa Cibening, Kecamatan Setu.
"Program PPHT 2025 sejauh ini sudah diterapkan di dua kelompok tani tersebut, mencakup proses pengolahan tanah, penanaman, pengamatan hingga panen dan penghitungan produksi," katanya di Cikarang, Jabar, Selasa.
Program PPHT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam perlindungan tanaman pangan, khususnya padi sawah dengan mengedepankan prinsip ramah lingkungan, katanya, menjelaskan.
Kegiatan itu memberikan pengetahuan kepada petani mulai dari tahap tanam sampai panen dengan fokus pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) melalui minimalisir penggunaan pestisida kimia dan lebih mengutamakan pupuk serta pestisida organik.
Pengendalian berbasis ramah lingkungan tidak hanya mampu melindungi kualitas lahan tetapi juga berpotensi meningkatkan produktivitas hasil pertanian, katanya, menjelaskan.
"Melalui program ini, petani mendapat pendampingan dari narasumber POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Provinsi Jawa Barat yang berpengalaman," katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Distan Kabupaten Bekasi Eem Embang Lesmanasari mengatakan program PPHT dilaksanakan melalui enam kali pertemuan selama satu musim tanam di setiap kelompok tani mencakup pengamatan hama, pemantauan perkembangan tanaman dan penerapan teknik budidaya yang tepat.
"Hasilnya dievaluasi melalui metode ubinan untuk mengukur produktivitas secara akurat. Harapan kami, setelah mendapat pendampingan, petani mampu menerapkan pengendalian hama yang tepat," katanya.
Tak cukup di situ, lanjut dia, para petani tersebut juga diharapkan dapat membagikan pengetahuan ini kepada kelompok tani lain sehingga turut memicu peningkatan keberlanjutan usaha tani dan ketahanan pangan.
Eem mengatakan program PPHT di Kabupaten Bekasi memiliki tiga sasaran utama yaitu mengurangi penggunaan pestisida kimia demi menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, meningkatkan hasil panen dengan teknik budidaya yang tepat serta mendukung pertanian berkelanjutan sebagai bagian dari program nasional ketahanan pangan.
Ia mengaku sejak awal diterapkan pada tahun 2023, PPHT telah memberikan dampak positif bagi petani, baik dari sisi peningkatan pengetahuan maupun hasil produksi.
Para petani menyambut baik program ini dan menganggap sebagai solusi untuk menjaga kesehatan tanah sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka melalui produktivitas hasil pertanian yang semakin naik.
"Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya menjaga kualitas lingkungan, tetapi juga memastikan keberlanjutan produksi pangan di Kabupaten Bekasi. Insya Allah ini akan menjadi langkah penting untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," katanya.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025