Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dalam rangka Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart berbagai kebahagaian dengan sekitar 100 anak pemulung di TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa. 
   
Komunikasi Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Regional Bogor, Irvan Ganevan menyebutkan, tidak banyak pihak yang memperhatikan kehidupan anak-anak pemulung di TPA Galuga, sehingga pihaknya tergerak untuk ikut membahagiakan mereka. 
   
"Sehari-hari mereka selain bersekolah, mereka juga ikut membantu orang tuanya memulung sampah di TPA Galuga," katanya. 
   
Momen Hari Anak Nasional, lanjut Irvan, Alfamart hadir membagikan keceriaan kepada anak-anak pemulung tersebut. Sesuai dengan hak dasar anak untuk bermain, dan bergembira. 
   
"Kita bikin mereka ceria, dengan dunia pendidikan lewat mengambar dan mewarnai. Yang menang dapat piala dan hadiah," katanya. 
   
Peserta membludak

Menurut Irvan lebih lanjut, tadinya kegiatan ini ditargetkan untuk 50 orang anak, tetapi minat anak begitu antusias, jumlah peserta membludak mencapai 80 hingga 100 anak. 
   
Bantuan ini, lanjutnya, merupakan bagian pertanggungjawaban sosial Alfamart. Dananya berasal dari donasi pelanggan Alfamart yang terkumpul dari periode 2017 disalurkan tahun 2018 ini.
     
"Kita berharap ke depan semakin banyak sektor swasta yang peduli dengan anak-anak yang ada di tempat-tempat seperti TPA Galuga ini, agar mereka punya masa depan yang lebih baik lagi," katanya. 
   
TPA Galuga berada di tiga desa, yakni Desa Galuga, Desa Duku, dan Desa Cijujung. Salah satu RT yang masuk dalam kawasan TPA Galuga yakni RT-002/RW-004, Desa Duku, Kecamatan Cibungbulang. 
   
Ketua RT-002, Sumardi menyebutkan, ada sekitar 50 warganya dari 140 kepala keluarga, atau sekitar 600 jiwa bekerja sebagai pemulung di TPA Galuga. 
   
Warga tersebut mengais rezeki dari tumpukan sampah yang berasal dari warga Kota dan Kabupaten Bogor. 
   
"Beberapa dari mereka ada juga yang anaknya ikut mulung, katanya buat bantu orang tua nambah uang jajan," katanya. 
 
Sudah beroperasi selama hampir 20 tahun lamanya
 

Sementara itu, koordinator pemulung TPA Galuga, Odeng menyebutkan, luas TPA Galuga sekitar 30 hektare, sudah beroperasi selama hampir 20 tahun lamanya. 
   
"Di sini ada 600 pemulung yang tercatat, mereka adalah masyarakat sekitar yang berasal dari tiga desa," katanya. 
   
Penghasilan sehari-hari pemulung rata-rata Rp50 ribu untuk perempuan, dan Rp70 ribu untuk pemulung laki-laki, tetapi itu belum dipotong uang jajan, beli rokok, dan lainnya. 
   
"Kalau anak-anak ada juga yang mulung, tapi bukan disuruh, kemauan sendiri, katanya buat uang jajan," kata Odeng. 
   
Keceriaan tampak di wajah anak-anak dan orang tua pemulung yang mengikuti kegiatan Alfamart. Wawat (30) ibu dari Alpian Remansyah (7) melompat riang ketika anaknya terpilih jadi juara satu lomba mewarnai. 
   
"Senang sekali bisa juara, jadi hiburan juga di sini, karena selama ini belum pernah ada kegiatan seperti ini," kata Wawat. (ANT/BPJ).

Pewarta: Oleh: Laily Rahmawaty

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018