Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengatakan musim kemarau di daerah itu diprediksi terjadi hingga Agustus 2018.

"Tapi juga mewaspadai adanya bencana longsor dan banjir bandang pada beberapa kecamatan daerah setempat. Itu dikarenakan pola iklim non-zone. Dan ini hanya akan terjadi khususnya pada wilayah Kabupaten Bogor," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo di Cibinong, Kamis.

Dia menjelaskan kontur tanah di daerah setempat yang banyak tebing tidak menutup kemungkinan terjadi longsor. Kabupaten Bogor banyak tebing, khususnya di Bogor barat, selatan, dan timur sehingga rawan tanah longsor.

Ia mengatakan dampak musim kemarau berupa kekeringan terutama di wilayah tengah ke selatan, mulai Cibinong hingga Cisarua dan wilayah barat bagian selatan.

Selain itu, katanya, kondisi cuaca selama semester pertama 2018 sedikit berbeda dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada Juni 2017, kondisi cuaca masih didominasi hujan dengan intensitas tinggi, sedangkan untuk tahun ini musim kemarau mulai terjadi sejak April hingga Mei 2018.

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca, musim kemarau akan beralih ke hujan pada November 2018 karena adanya perputaran angin di laut lepas.

"Dengan adanya acuan tersebut maka perhitungan musim kemarau dapat diprediksi. Tetapi ini hanya prediksi semata dan belum secara akurasi di mana semua itu dapat berubah," katanya.

Pihaknya tetap menyiagakan seluruh anggota dan melakukan kerja sama hingga tingkat kecamatan sebagai salah satu cara penanggulangan bencana.

"Tapi juga meminta kepada masyarakat untuk terus melakukan koordinasi, baik dengan perangkat desa dan kepolisian setempat. Itu adalah pertolongan pertama pada bahaya bencana," katanya.

Kepala Polres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan aparat terus melakukan patroli dan saling berkoordinasi, termasuk terkait dengan upaya antisipasi penanganan bencana alam.
 

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018