Bogor, 13/3 (Antara) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meresmikan gedung inovasi LIPI yang keberadaannya untuk akselerasi adopsi hasil riset Indonesia.
"Gedung inovasi LIPI dibangun untuk melahirkan berbagai usaha atau perusahaan berbasis teknologi, terutama teknologi yang berasal dari hasil-hasil riset LIPI," kata Kepala LIPI, Prof Dr Lukman Hakim, dalam acara peresmian gedung inovasi LIPI yang terletak di komplek Cibinong Science Center Jalan Raya Jakarta-Bogor, Rabu.
Prof Lukman menjelaskan, salah satu landasan pembangunan gedung inovasi LIPI adalah inkubasi teknologi yang merupakan salah satu praktik dalam mengeksploitasi teknologi yang akan dikembangkan menjadi perusahaan-perusahaan berbasis teknologi.
Gedung tersebut mewadahi berbagai kegiatan yang bersifat mengakselerasi adopsi hasil-hasil riset LIPI oleh "stakeholder".
"Misi utama inkubasi teknologi adalah memfasilitasi komersialisasi hasi-hasil penelitian dan juga akuisisi maupun pemanfaatan teknologi unggu," ujar Prof Lukman.
Lebih lanjut Prof Lukman menjelaskan, tujuan untuk mempromosikan eksploitasi sumber daya lokal dan meningkatkan daya saing dari industri nasional melalui skema alih teknologi.
Kehadiran infrastruktur dan program inkubasi teknologi yang dikelola Pusat Inovasi di kawasan Cibinong Science Center menjadi penting.
"Melalui program atau Usaha Kecil Menengah (UKM) inovasi dengan prospek pertumbuhan tinggi akan dilakukan," ujarnya.
Menurut Prof Lukman, aspek resiko yang ditanggung UKM inovatif selama program inkubasi tersebut dapat dikelola dan direduksi melalui layanan teknis, non teknis, jasa-jasa intermediasi lain yang dibutuhkan oleh UKM inovasi baru yang diinkubasi.
"Kehadiran infrastruktur dan program pengembangan inovasi di Gedung Inovasi diarahkan untuk mendukung target-target nasional," katanya.
Prof Lukman menambahkan, sejak 2011, kapasitas LIPI dalam melakukan perlindungan Hak kekayaan intelektual (HKI) hasil riset telah meningkat signifikan.
Sebelum 2001, jumlah paten terdaftar LIPI berjumlah 16, pada 2012 jumlahnya meningkat, sebanyak 296 paten, 11 desain industri, 3 perlindungan varietas tanaman, 26 hak cipta dan 25 merek dagang.
"Berbagai hasil riset tersebut telah dimanfaatkan oleh para pengguna. Sayangnya, adopsi inovasi teknologi riset terutama industri dan UKM di dalam negeri masih perlu dioptimalkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Inovasi LIPI, Prof Dr Bambang Subiyanto menyebutkan, kegiatan inkubasi teknologi telah dilakukan oleh Pusat Inovasi sejak 2010 hingga 2012 tercatat sebanyak 10 teknologi LIPI telah dikembangkan menjadi produk contohnya prototype, 17 teknologi telah melalui tahapan pra-inkubasi dan 15 teknologi sedang melalui tahapan inkubasi.
"Harapnya dengan adanya gedung inovasi ini dapat melahirkan perusahaan-perusahaan berbasi teknologi dan siap bersaing di pasar domestik," katanya.
Bambang menambahkan, Gedung Inovasi terdiri dari dua gedung yakni gedung utama yang terdiri dua lantai serta showroom.
Terdapat 20 ruangan yang disewakan bagi para UKM yang ingin menjalani proses inkubasi.
"Saat ini sudah ada tiga penyewa yakni dari Jepang yakni terkait produksi Sorgum untuk energi dan Kementerian Kesehatan untuk menghasil pengobatan serviks dan dari Kebun Raya Cibodas dalam memproduksi insulin dari Dahlia," katanya.
Peresmian Gedung Inovasi LIPI dihadiri sejumlah pimpinan LIPI, peneliti, Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta perwakilan perusahan dari Jepang.
Laily R
Foto: Diskominfo Kab. Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Gedung inovasi LIPI dibangun untuk melahirkan berbagai usaha atau perusahaan berbasis teknologi, terutama teknologi yang berasal dari hasil-hasil riset LIPI," kata Kepala LIPI, Prof Dr Lukman Hakim, dalam acara peresmian gedung inovasi LIPI yang terletak di komplek Cibinong Science Center Jalan Raya Jakarta-Bogor, Rabu.
Prof Lukman menjelaskan, salah satu landasan pembangunan gedung inovasi LIPI adalah inkubasi teknologi yang merupakan salah satu praktik dalam mengeksploitasi teknologi yang akan dikembangkan menjadi perusahaan-perusahaan berbasis teknologi.
Gedung tersebut mewadahi berbagai kegiatan yang bersifat mengakselerasi adopsi hasil-hasil riset LIPI oleh "stakeholder".
"Misi utama inkubasi teknologi adalah memfasilitasi komersialisasi hasi-hasil penelitian dan juga akuisisi maupun pemanfaatan teknologi unggu," ujar Prof Lukman.
Lebih lanjut Prof Lukman menjelaskan, tujuan untuk mempromosikan eksploitasi sumber daya lokal dan meningkatkan daya saing dari industri nasional melalui skema alih teknologi.
Kehadiran infrastruktur dan program inkubasi teknologi yang dikelola Pusat Inovasi di kawasan Cibinong Science Center menjadi penting.
"Melalui program atau Usaha Kecil Menengah (UKM) inovasi dengan prospek pertumbuhan tinggi akan dilakukan," ujarnya.
Menurut Prof Lukman, aspek resiko yang ditanggung UKM inovatif selama program inkubasi tersebut dapat dikelola dan direduksi melalui layanan teknis, non teknis, jasa-jasa intermediasi lain yang dibutuhkan oleh UKM inovasi baru yang diinkubasi.
"Kehadiran infrastruktur dan program pengembangan inovasi di Gedung Inovasi diarahkan untuk mendukung target-target nasional," katanya.
Prof Lukman menambahkan, sejak 2011, kapasitas LIPI dalam melakukan perlindungan Hak kekayaan intelektual (HKI) hasil riset telah meningkat signifikan.
Sebelum 2001, jumlah paten terdaftar LIPI berjumlah 16, pada 2012 jumlahnya meningkat, sebanyak 296 paten, 11 desain industri, 3 perlindungan varietas tanaman, 26 hak cipta dan 25 merek dagang.
"Berbagai hasil riset tersebut telah dimanfaatkan oleh para pengguna. Sayangnya, adopsi inovasi teknologi riset terutama industri dan UKM di dalam negeri masih perlu dioptimalkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Inovasi LIPI, Prof Dr Bambang Subiyanto menyebutkan, kegiatan inkubasi teknologi telah dilakukan oleh Pusat Inovasi sejak 2010 hingga 2012 tercatat sebanyak 10 teknologi LIPI telah dikembangkan menjadi produk contohnya prototype, 17 teknologi telah melalui tahapan pra-inkubasi dan 15 teknologi sedang melalui tahapan inkubasi.
"Harapnya dengan adanya gedung inovasi ini dapat melahirkan perusahaan-perusahaan berbasi teknologi dan siap bersaing di pasar domestik," katanya.
Bambang menambahkan, Gedung Inovasi terdiri dari dua gedung yakni gedung utama yang terdiri dua lantai serta showroom.
Terdapat 20 ruangan yang disewakan bagi para UKM yang ingin menjalani proses inkubasi.
"Saat ini sudah ada tiga penyewa yakni dari Jepang yakni terkait produksi Sorgum untuk energi dan Kementerian Kesehatan untuk menghasil pengobatan serviks dan dari Kebun Raya Cibodas dalam memproduksi insulin dari Dahlia," katanya.
Peresmian Gedung Inovasi LIPI dihadiri sejumlah pimpinan LIPI, peneliti, Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta perwakilan perusahan dari Jepang.
Laily R
Foto: Diskominfo Kab. Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013