Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Jawa Barat, mengintensifkan sosialisasi kesetaraan gender hingga level masyarakat terbawah guna peningkatan titel pada Anugerah Parahita Ekapraya 2018 di wilayah setempat.
"Rasanya terlalu muluk jika menargetkan untuk dilabeli gelar Mentor karena sebenarnya masih banyak `pekerjaan rumah` yang harus kami lakukan," kata Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender DP3A Bekasi, Tetet Heryati di Bekasi, Kamis.
Anugerah Parahita Ekapraya yang merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender.
Kota Bekasi menerima penghargaan tersebut untuk kategori madya pada tahun 2014, disusul kemudian penghargaan APE kategori utama pada 2016.
"Pada 2018 ini, penghargaan APE akan kembali digelar dan penilaiannya segera bergulir. Setelah jenjang utama, titel Mentor yang selanjutnya dikejar," jelasnya.
Ia menambahkan predikat sebagai Mentor pada 2018 akan diupayakan pihaknya untuk bisa diraih pada kesempatan kali ini melalui sosialisasi yang masif terhadap isu kesetaraan gender di 12 kecamatan setempat.
Ia menyebutkan pemahaman masyarakat di level terbawah seputar pengarusutamaan gender masih dirasakan lemah.
"Untuk menyadarkan mereka, tak ada cara lain, selain gencar menggelar sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan atau bahkan RT/RW," katanya.
Pihaknya saat ini mulai membangun sinergi dengan sejumlah pemangku kepentingan dari unsur akademisi, lembaga masyarakat, organisasi masyarakat, juga media untuk keperluan sosialisasi tersebut.
"Dengan sinergi, gaung seputar pengarusutamaan gender ini bisa tersampaikan lebih luas," ujarnya.
Sebagai langkah awal pembentukan sinergi tersebut, DP3A mengawalinya dengan menggelar sosialisasi terkait APE yang digelar di Graha Hartika Kota Bekasi, Jumat (29/6).
"Saat itu kami menghadirkan dua pembicara dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Rasanya terlalu muluk jika menargetkan untuk dilabeli gelar Mentor karena sebenarnya masih banyak `pekerjaan rumah` yang harus kami lakukan," kata Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender DP3A Bekasi, Tetet Heryati di Bekasi, Kamis.
Anugerah Parahita Ekapraya yang merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender.
Kota Bekasi menerima penghargaan tersebut untuk kategori madya pada tahun 2014, disusul kemudian penghargaan APE kategori utama pada 2016.
"Pada 2018 ini, penghargaan APE akan kembali digelar dan penilaiannya segera bergulir. Setelah jenjang utama, titel Mentor yang selanjutnya dikejar," jelasnya.
Ia menambahkan predikat sebagai Mentor pada 2018 akan diupayakan pihaknya untuk bisa diraih pada kesempatan kali ini melalui sosialisasi yang masif terhadap isu kesetaraan gender di 12 kecamatan setempat.
Ia menyebutkan pemahaman masyarakat di level terbawah seputar pengarusutamaan gender masih dirasakan lemah.
"Untuk menyadarkan mereka, tak ada cara lain, selain gencar menggelar sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan atau bahkan RT/RW," katanya.
Pihaknya saat ini mulai membangun sinergi dengan sejumlah pemangku kepentingan dari unsur akademisi, lembaga masyarakat, organisasi masyarakat, juga media untuk keperluan sosialisasi tersebut.
"Dengan sinergi, gaung seputar pengarusutamaan gender ini bisa tersampaikan lebih luas," ujarnya.
Sebagai langkah awal pembentukan sinergi tersebut, DP3A mengawalinya dengan menggelar sosialisasi terkait APE yang digelar di Graha Hartika Kota Bekasi, Jumat (29/6).
"Saat itu kami menghadirkan dua pembicara dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018