Wajo, Sulsel (Antaranews Megapolitan) - Presiden Indonesia Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Joko meninjau proyek Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa.

Presiden didampingi Menteri Prasarana Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono, Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono dan Bupati Wajo, Burhanuddin Unru ikut meninjau proyek bendungan di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulsel.  

Menurut presiden, pembangunan bendungan ini untuk program swasembada pangan, dan mendorong penambahan produksi beras nasional, meningkatakan pendapatan dan standar hidup petani serta menyediakan sistem irigasi sepanjang tahun.

"Arahanya tentu ke sana, swasembada pangan. Saat ini ada 49 bendungan kita bangun untuk menyiapkan air bagi irigasi pertanian, lari-larinya nanti ke swasembada pangan kita," papar Jokowi.

Selain itu, bendungan tersebut merupakan salah satu dari proyek strategis nasional (PSN) yang diprogramkan pemerintahan Jokowi-JK di Sulsel, semetara dua lainnya terletak di Karalloe, Kabupaten Gowa dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.   

"Tahun ini akan selesai delapan bendungan yang telah kita kerjakan tiga sampai empat tahun lalu," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pembangunan tiga bendungan ini akan meningkatkan tampungan air sebesar 261,23 juta meter kubik, salah satunya untuk meningkatkan suplay air irigasi di Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai salah satu sentra pangan nasional.

"Ini adalah bendungan sangat besar karena ada 365 hektare dari tanah milik negara untuk ditambah pembebasan lahannya seluas 1.800 hektare milik masyarakat. Kita harapkan juga bendungan ini bisa dijadikan air baku bagi masyarakat sekitar, termasuk pembangkit listrik," paparnya.  

Bendungan tersebut adalah salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun. Mulai konstruksi pada 23 Juni 2015. Target selesai lebih cepat empat bulan dari jadwal kontrak. Sebelumnya direncanakan Juli 2019 menjadi akhir Februari 2019.

Kapasitas tampung maksimal bendungan yakni 138 juta meter kubik atau 9 kali lebih besar dari Bendungan Raknamo dengan kapasitas 14 juta meter kubik yang diresmikan Presiden Joko Widodo awal 2018.

Bendungan Passeloreng merupakan salah satu dari 9 bendungan yang akan rampung tahun 2018, di samping Bendungan Rotiklod di NTT, Tanju, Mila dan Bintang Bano di NTB, Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Batam, dan Sindang Heula di Banten.

Sedangkan nilai kontrak pembangunan bendungan ini sebesar Rp701 miliar dan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa. Nilai anggaran termasuk untuk jasa konsultan sebesar Rp736 miliar.

Diharapkan dapat mengairi irigasi seluas 7.000 hektare, serta air baku 305 liter per detik, selain sebagai konservasi sumber daya air, juga untuk mengurangi banjir di Wajo dan sebagai pengendalian banjir Sungai Gilireng (1.002 m3/detik).

Bendungan ini ke depan juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata. Dengan potensi listrik 2,5 mega watt (MW). Adapun, daya tampung maksimal sebesar 138 M3 dan luas genangan 169 Km2. Progres per hari ini ini 73.29 persen.

Luas lahan yang dibutuhkan 1.849,88 ha, sudah dibebaskan 681,98 ha (36,87 persen) sisanya dalam proses penyelesaian pembayaran bertahap untuk area genangan. Jokowi menyampaikan pembayaran akan selesai pada bulan Oktober mendatang.

"Ini adalah bendungan yang sagat besar karena ada 365 hektare dari tanah milik negara untuk ditambah pembebesan lahan kurang lebih 1.800 hektare milik masyarakat. Kita harapkan juga bendungan ini bisa dijadikan air baku bagi masyarakat sekitar, juga untuk pembangkit listrik," papar Jokowi.

Sebelum meninjau bendungan, Presiden Jokowi terlebih dahulu melihat langsung pelaksanaan program padat karya tunai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kelurahan Mappadaelo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.

Usai santap siang, presiden dan ibu negara  lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros menggunakan helikopter Super Puma TNI-AU.

Selanjutnya tiba di pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, presiden bersama rombongan terbang kembali ke Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia. 

Pewarta: M Darwin Fatir

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018