Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Konsumen produk PT Honda Prospect Motor (HPM) di Kota Bekasi, Jawa Barat, harus menanti selama tiga bulan untuk proses penggantian suku cadang sistem pengereman kendaraan yang terkena "recall" potensi kerusakan.

"Saya antre sejak April 2018 dan baru dapat penggantian suku cadang Senin (2/7) pagi tadi di bengkel resmi," kata salah satu konsumen HPM Athario Zafran (31) di Bekasi, Senin.

Konsumen pemilik kendaran jenis Honda Jazz tahun rakitan 2016 itu awalnya memperoleh pemberitahuan via pesan singkat dan telepon dari perusahaan mobil Honda bahwa produk yang dibelinya berpotensi mengalami kerusakan pada komponen "master cylinder" (booster) dan "master power".

Sejak pemberitahuan itu, warga Jatiasih Kota Bekasi tersebut langsung mengonsultasikannya ke bengkel resmi Honda di Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medansatria.

"Saya diberitahu petugas bengkel bahwa mobil ini harus menjalani penggantian komponen rem melalui program `product update" (PUD). Namun karena suku cadangnya harus didatangkan dari pusat, maka baru ada tiga bulan," katanya.

Dikatakan Riesty, pergantian suku cadangnya berlangsung sekitar 5 jam, meskipun dirinya sudah tiba di bengkel sejak pukul 08.00 WIB sesuai dengan arahan surat pedaftaran.

"Rupanya benar, bahwa master power di kendaraan saya ada kebocoran walaupun tidak terlalu fatal. Kebocoran oli itu rembes ke booster," katanya.

Meski telah menunggu lama proses penggantian suku cadang, rupanya pihak bengkel baru menyanggupi penggantian satu komponen saja berupa master power, sementara boosternya, harus menunggu lagi selama 1,5 bulan ke depan karena stok barangnya kosong.

Petugas Perawatan Berkala Bengkel Honda Harapan Indah M. Uus mengatakan lamanya proses penggantian suku cadang itu dikarenakan antrean penanganan yang cukup banyak setiap harinya.

"Honda Harapan Indah menangani rata-rata 15 unit mobil yang mengalami permasalahan serupa sejak Januari 2018," katanya.

Menurut dia, suku cadang yang terjaring "recall" dipastikan memperoleh penggantian secara gratis oleh Honda.

"Kalau dihitung total sih biaya master rem dan booster bisa tembus Rp2 juta lebih. Namun pengadaan suku cadangnya memang dilakukan berkala," katanya.

Uus mengatakan, kampanye PUD tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaannya untuk melindungi keselamatan para konsumen pengguna produk Honda.

"Kebocoran oli di master rem bisa berakibat fatal bila terjadi kekeringan di dalamnya. Injekan rem akan jadi keras dan bisa saja remnya blong," katanya.

Khusus untuk kasus yang dialami konsumen Riesty, pihaknya memastikan keterlambatan penggantian booster tidak akan berdampak fatal pada pengendara selama proses pemakaian wajar.

"Kita sudah pesan suku cadangnya (ke Honda pusat), mudah-mudahan dalam waktu dekat akan kita kabari kepada yang bersangkutan," katanya.

PT HPM sebelumnya dikabarkan melakukan recall besar-besaran terhadap 463.891 unit produk mobil yang telah mereka jual di seluruh Indonesia sejak Januari 2018.

Mobil yang termasuk dalam kampanye product update (PUD) komponen master cylinder dan master power pada sistem pengereman kendaraan, meliputi Honda Mobilio tahun produksi 2014-2017, Honda Brio tahun produksi 2014-2017, Honda Jazz tahun produksi 2014-2017, Honda HR-V tahun produksi 2014-2017 dan Honda BR-V tahun produksi 2015-2017.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018