Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Sejumlah warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari 17 perwakilan negara berbeda di dunia turut memantau jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 Pekayonjaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rabu.
"Para pemantau asing yang bertugas di Kota Bekasi antara lain berasal dari Timor Leste, Sri Lanka, India, Australia, Myanmar, Amerika Serikat, Switzerland, dan Denmark," kata Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi Tommy Suswanto di Bekasi.
TPS 1 merupakan lokasi pemilihan kandidat petahana Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kecamatan Bekasi Selatan.
Pengamat asing itu hadir di TPS dalam rangka menjalani studi banding penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia.
Dia mengatakan, kehadiran pemantau dari mancanegara ini merupakan program Badan Pengawas Pemilu yang tengah menggelar 'electoral studies'.
"Ada 40 negara yang terlibat dalam program tersebut. Namun dari ke-40 negara itu, yang memantau di Kota Bekasi berasal dari 17 negara karena sisanya bertugas di wilayah lain," katanya.
Empat wilayah lain penyelenggara Pilkada yang juga dipantau ialah Kota dan Kabupaten Bogor, Serang, serta Tangerang.
Pemantau asing yang terjun dalam berasal dari beragam latar belakang, di antaranya praktisi penyelenggara Pemilihan Umum di negara masing-masing, pengawas, hingga lembaga sosial terkait lainnya.
Studi banding itu dilakukan mengingat pemilihan umum di Kota Bekasi tidak terlepas dari kesamaan kondisinya dengan DKI Jakarta.
"Wilayahnya juga berdekatan dengan ibukota, lalu karakteristik masyarakatnya sama-sama heterogen. Hasil pemantauan mereka akan menjadi bahan laporan untuk perbandingan," katanya.
Adapun alasan spesifik dipilihnya TPS tempat kandidat petahana menyalurkan hak politiknya tidak terlepas dari keberadaan sosok Rahmat selama kepemimpinannya di Kota Bekasi.
"Kami ingin melihat seberapa besar antusiasme warga tetangga petahana dalam berpartisipasi pada gelaran Pilkada. Tingkat partisipasi akan memperlihatkan seberapa efektif sosialisasi yang dilakukan petahana kepada warga sekitar," katanya.
Rombongan tim pemantau asing juga mengamati penyelenggaraan di TPS 8 dan 9 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, TPS 88 dan 91 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, dan TPS 4 Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Para pemantau asing yang bertugas di Kota Bekasi antara lain berasal dari Timor Leste, Sri Lanka, India, Australia, Myanmar, Amerika Serikat, Switzerland, dan Denmark," kata Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi Tommy Suswanto di Bekasi.
TPS 1 merupakan lokasi pemilihan kandidat petahana Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kecamatan Bekasi Selatan.
Pengamat asing itu hadir di TPS dalam rangka menjalani studi banding penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia.
Dia mengatakan, kehadiran pemantau dari mancanegara ini merupakan program Badan Pengawas Pemilu yang tengah menggelar 'electoral studies'.
"Ada 40 negara yang terlibat dalam program tersebut. Namun dari ke-40 negara itu, yang memantau di Kota Bekasi berasal dari 17 negara karena sisanya bertugas di wilayah lain," katanya.
Empat wilayah lain penyelenggara Pilkada yang juga dipantau ialah Kota dan Kabupaten Bogor, Serang, serta Tangerang.
Pemantau asing yang terjun dalam berasal dari beragam latar belakang, di antaranya praktisi penyelenggara Pemilihan Umum di negara masing-masing, pengawas, hingga lembaga sosial terkait lainnya.
Studi banding itu dilakukan mengingat pemilihan umum di Kota Bekasi tidak terlepas dari kesamaan kondisinya dengan DKI Jakarta.
"Wilayahnya juga berdekatan dengan ibukota, lalu karakteristik masyarakatnya sama-sama heterogen. Hasil pemantauan mereka akan menjadi bahan laporan untuk perbandingan," katanya.
Adapun alasan spesifik dipilihnya TPS tempat kandidat petahana menyalurkan hak politiknya tidak terlepas dari keberadaan sosok Rahmat selama kepemimpinannya di Kota Bekasi.
"Kami ingin melihat seberapa besar antusiasme warga tetangga petahana dalam berpartisipasi pada gelaran Pilkada. Tingkat partisipasi akan memperlihatkan seberapa efektif sosialisasi yang dilakukan petahana kepada warga sekitar," katanya.
Rombongan tim pemantau asing juga mengamati penyelenggaraan di TPS 8 dan 9 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, TPS 88 dan 91 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, dan TPS 4 Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018