Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memberangkatkan 10.000 tenaga kerja beserta keluarganya melalui program mudik gratis.

"Untuk tahun ini ada peningkatan jumlah pemudik yang diberangkatkan menjadi dua kali lipat, karena program serupa tahun lalu hanya 5.000 orang yang menjadi pesertanya," ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Sumardjono di Bekasi, Sabtu.

Sebagai konsekuensi dari peningkatan jumlah peserta, kata dia, titik pemberangkatan dan rute tujuan pemudik pun bertambah.

"Untuk tahun ini, pemberangkatan berlangsung di enam lokasi, yakni Bekasi, Cikarang, Tangerang Selatan, Karawang, Purwakarta, dan Jakarta. Tujuan pemberangkatannya ke berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung," ucap Sumardjono.

Sumardjono mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten menggelar program mudik gratis sebagai penghargaan kepada pekerja serta perusahaannya yang telah taat mengikuti kepesertaan BPJSTK.

"Animo sebenarnya lebih tinggi dari pada kuota yang disiapkan, tapi yang kemudian dipilih sebagai peserta ialah mereka yang perusahaannya disiplin membayar iuran program. Jadi ini merupakan bentuk penghargaan kami juga," katanya.

Dari titik pemberangkatan Kota Bekasi, ada 1.000 pekerja dan keluarganya yang menumpang 24 bus ke sejumlah wilayah tujuan.

Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah yang berkesempatan melepas rombongan pemudik, mengapresiasi program ini.

"Saya dukung program ini karena memudahkan masyarakat yang akan pulang kampung sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur mudik," ucapnya.

Sementara itu, salah satu peserta program mudik gratis, Paiman, mengaku antusias menjadi peserta karena fasilitas yang ditawarkan sangat nyaman.

"Dari pada saya mudik bawa kendaraan sendiri, lebih baik ikut mudik gratis. Fasilitasnya nyaman, di perjalanan bisa istirahat dan tinggal sampai di tujuan," ucap pemudik tujuan Wonogiri tersebut.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018